RISIKO INVESTOR JIKA SAHAM DELISTING
Ketika saham suatu perusahaan delisting, ada beberapa risiko yang dihadapi oleh investor:
- Kurangnya Likuiditas: Salah satu risiko utama bagi investor adalah kurangnya likuiditas. Jika saham tersebut tidak lagi diperdagangkan di bursa saham utama, maka menjadi lebih sulit bagi investor untuk membeli atau menjual saham tersebut dengan mudah.
- Penurunan Nilai: Delisting seringkali dianggap sebagai indikator negatif tentang prospek jangka panjang perusahaan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan nilai saham di pasar sekunder atau pasar OTC.
- Kurangnya Informasi Transparan: Setelah delisting, perusahaan mungkin tidak lagi dikenai kewajiban yang sama untuk menyediakan informasi kepada publik seperti yang diperlukan oleh bursa efek. Ini berarti investor mungkin tidak mendapatkan akses yang sama terhadap informasi keuangan, operasional, atau strategis dari perusahaan.
- Resiko Kecurangan: Tanpa pengawasan ketat dari bursa efek, ada potensi yang lebih besar untuk penipuan atau tindakan korporasi yang tidak etis. Investor mungkin menjadi lebih rentan terhadap praktik yang merugikan mereka.
- Pembaruan Biaya: Jika Anda memegang saham yang delisting, Anda mungkin perlu membayar biaya tambahan untuk menjual saham tersebut, terutama jika Anda harus menggunakan jasa broker yang spesialis dalam transaksi OTC.
- Potensi Kehilangan Investasi: Jika perusahaan mengalami kesulitan finansial atau bangkrut setelah delisting, investor mungkin menghadapi risiko kehilangan sebagian atau seluruh investasi mereka.
- Potensi Manipulasi Pasar: Di pasar OTC atau platform lain di mana saham delisting mungkin diperdagangkan, ada potensi untuk manipulasi harga dan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bursa saham utama.
Ketika mempertimbangkan investasi dalam saham yang berisiko delisting, penting untuk melakukan penelitian menyeluruh, memahami risiko yang terlibat, dan mempertimbangkan tujuan investasi Anda. Selalu bijak untuk berkonsultasi dengan penasehat keuangan atau profesional lainnya sebelum membuat keputusan investasi yang signifikan.