Perebutan Mineral Tanah Jarang antara AS vs Tiongkok, dan Kendali Teknologi Dunia
Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kini memasuki babak baru yang lebih panas, dan kali ini yang jadi rebutan bukan lagi ponsel atau chip, tapi mineral tanah jarang (MTJ) atau rare earth elements (REE), bahan penting yang jadi jantung dari teknologi modern, mulai dari AirPods sampai jet tempur.
Tiongkok Kencangkan Kontrol, Dunia Panik
Awal Oktober 2025, Tiongkok memperketat ekspor seluruh rantai pasok mineral tanah jarang. Bukan cuma bahan mentah, tapi juga teknologi dan peralatan untuk mengolahnya ikut dibatasi. Langkah ini dianggap sebagai senjata ekonomi untuk melawan kebijakan tarif tinggi Amerika. Akibatnya, ekspor MTJ dari Tiongkok langsung anjlok, dan banyak negara mulai khawatir bakal kekurangan bahan penting ini. Amerika pun merespons keras, Trump mengancam akan menaikkan tarif impor dari Tiongkok hingga 100%.
Kenapa AS Tergantung ke Tiongkok?
Sejak lama, Tiongkok memang mendominasi pasar MTJ. Mereka bisa memproduksi dengan biaya sangat murah karena pemerintahnya memberikan subsidi besar, plus aturan lingkungan yang lebih longgar. Akibatnya, produsen dari negara lain kalah bersaing dan tutup. Sekarang, Tiongkok menguasai lebih dari 60% tambang dan 90% fasilitas pengolahannya di dunia.
Padahal, MTJ ini bukan bahan biasa. Mereka adalah kunci di balik banyak teknologi penting:
– Untuk barang elektronik, seperti ponsel, baterai, dan mobil listrik.
– Untuk energi hijau, seperti turbin angin dan panel surya.
– Dan terutama untuk militer, karena jet tempur F-35, rudal, kapal selam, dan satelit semuanya bergantung pada mineral ini. Kalau pasokannya terganggu, kemampuan pertahanan Amerika bisa lumpuh.
Amerika Bingung, Mau Deregulasi atau Intervensi?
Di Washington, muncul dua pandangan besar soal cara melawan dominasi Tiongkok.
Yang pertama percaya pada pasar bebas: cukup percepat izin tambang dan kasih insentif pajak supaya investor mau buka usaha pengolahan mineral di AS.
Yang kedua mendorong intervensi pemerintah: karena menurut mereka, pasar bebas nggak bisa melawan strategi Tiongkok yang dikendalikan negara. Mereka ingin pemerintah menetapkan harga dasar agar perusahaan lokal tidak kalah karena perang harga, dan membangun cadangan nasional seperti cadangan minyak strategis, supaya pasokan aman kalau Tiongkok tiba-tiba menutup keran ekspor.
Sebagai langkah nyata, Amerika bahkan sudah menandatangani kerja sama baru dengan Australia untuk mengamankan pasokan bahan-bahan penting ini.
Perebutan Masa Depan, Robot dan Magnet
Ke depan, pertempuran ini bakal makin sengit karena MTJ juga dipakai untuk membuat magnet superkuat di motor listrik dan robot canggih. Tanpa magnet ini, nggak akan ada kendaraan otonom, drone, atau robot industri modern. Jadi siapa pun yang menguasai pasokannya, otomatis memegang kendali atas masa depan teknologi dunia.
Konflik AS-Tiongkok soal MTJ ini bukan cuma soal dagang atau tarif, tapi soal siapa yang akan memegang kendali atas teknologi, ekonomi, dan kekuatan global di masa depan.

 
							 
							 
							 
							 
							