Nilai Tukar Rupiah Lesu, Ini Penyebabnya

Last modified date

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 78 point di level Rp 15.212 pada perdagangan sore ini, Senin (13/2/2023). Salah satunya dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah ini dipicu oleh proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh melambat menjadi 2,9% pada 2023.

“Pasar terus memantau perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2023. IMF sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 akan mencapai 3,4% dan tumbuh melambat menjadi 2,9% di tahun ini,” ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.

Menurut dia, ancaman resesi global perlu diwaspadai. Pasalnya, resesi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor karena menurunnya permintaan global dan risiko kenaikan harga bahan baku impor.

Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi dan terdapat beberapa sektor yang perlu diperkuat dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di 2023 salah satunya adalah sektor manufaktur.

“Selain itu, dalam jangka pendek, penguatan pasar domestik termasuk kemudahan produksi di dalam negeri menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini,” tambahnya.

Untuk perdagangan besok, Selasa (13/2), Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.200 – Rp 15.280.

Afditya Imam