Mau Kejar Dividen Tapi Takut Rugi? Ini Tips Anti Boncos Buat Kamu!

Last modified date


Kejar dividen di pasar saham itu ibarat ngejar cashback pas belanja online: seru, tapi kalau gak hati-hati, bisa malah rugi lebih banyak dari “bonus” yang kamu dapet.

Biar gak zonk pas berburu dividen, nih aku kasih tips ampuh supaya kamu tetap dapet cuan tanpa sakit hati:


1. Wajib Cek Fundamental Emiten

Sebelum kamu tergiur dividen gede, cek dulu kesehatan keuangan perusahaannya.

  • Apakah pendapatannya stabil?
  • Apakah utangnya aman?
  • Apakah labanya tumbuh tiap tahun?

Kalau perusahaan cuma sekali-sekali cuan, terus langsung bagi dividen jumbo, itu red flag banget. Bisa jadi abis bagi dividen, bisnisnya malah ambruk.


2. Jangan Cuma Lihat Dividen Yield Tinggi

Dividen yield tinggi itu menggoda, tapi harus diwaspadai. Kadang yield tinggi itu karena harga sahamnya jatuh parah, bukan karena perusahaan “baik hati”.

Contoh jebakan:

  • Saham A harga awal Rp5.000, tiba-tiba anjlok ke Rp2.000, lalu kasih dividen Rp300.
  • Yield kelihatan gede banget, padahal harga saham bisa makin jeblok abis itu.

Intinya: Cari yield yang masuk akal, biasanya 3–8% itu masih sehat.


3. Pahami Risiko Harga Saham Turun Setelah Ex-Date

Ini wajib tahu: Setelah cum date lewat, di ex date biasanya harga saham bakal turun otomatis sesuai nilai dividen yang dibagikan.

Kalau kamu niat jual cepat setelah ex date, ada risiko rugi capital loss yang malah lebih besar dari nilai dividennya.

Tips:

  • Kalau harga saham kelihatan gak kuat rebound, mending siap tahan lebih lama.
  • Pilih emiten yang fundamentalnya kuat, jadi walaupun harga turun sebentar, jangka panjang tetap naik lagi.

4. Hindari Saham Gorengan

Saham gorengan kadang suka tiba-tiba heboh soal dividen, padahal volumenya kecil dan gampang dimanipulasi.
Kejar dividen di saham kayak gini? Siap-siap uang kamu ikut “digoreng” juga.

Main aman: Fokus ke saham blue chip atau mid cap yang likuid dan punya reputasi bagus.


5. Perhitungkan Pajak dan Biaya Transaksi

  • Pajak dividen di Indonesia = 10% dari bruto dividen.
  • Plus biaya broker buat jual/beli saham.

Jadi sebelum ngejar dividen, hitung dulu: apakah sisa bersihnya worth it? Jangan sampai habis buat bayar pajak dan fee doang.


6. Punya Plan: Mau Tahan atau Trading?

  • Kalau mau tahan lama, pilih perusahaan yang rutin bagi dividen plus prospek bisnisnya cerah.
  • Kalau mau trading cepat habis cum date, kamu harus cepat gerak dan siap cut loss kalau market berbalik arah.

Jangan galau di tengah jalan. Tentuin strategimu dari awal!


Kesimpulan:

Kejar dividen itu seru, tapi tetap harus pakai otak dingin dan strategi.
Ingat, tujuan akhir bukan cuma dapet dividen doang, tapi nilai portofolio kamu juga harus tetap sehat.

Jadi, siap jadi pemburu dividen cerdas, bukan korban dividen?


Afditya Imam