Lebih Besar Mana: Investor Asing atau Lokal di Pasar Modal Indonesia?
Dalam beberapa tahun terakhir, struktur kepemilikan dan peran investor di pasar modal Indonesia mengalami pergeseran signifikan. Pertanyaan yang sering muncul adalah: lebih besar mana antara investor asing dan investor lokal di pasar modal Indonesia?
Untuk menjawabnya, kita perlu melihat dari beberapa perspektif: nilai transaksi, kepemilikan saham, dan tren partisipasi investor. Mari kita bahas satu per satu.
1. Dulu Didominasi Asing, Kini Mulai Bergeser
Pada era sebelum 2020, investor asing mendominasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik dari sisi nilai transaksi maupun kepemilikan saham. Dominasi ini dipengaruhi oleh:
- Besarnya modal yang mereka kelola
- Fokus pada pasar negara berkembang seperti Indonesia
- Tingginya likuiditas dan strategi global mereka
Namun, sejak pandemi COVID-19, terjadi perubahan besar. Investor lokal—terutama ritel—meningkat pesat baik dari sisi jumlah maupun nilai transaksi.
2. Statistik Terkini: Investor Lokal Mendominasi Transaksi
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga awal 2025:
- Investor lokal menyumbang lebih dari 60% total nilai transaksi harian.
- Jumlah investor ritel lokal terus melonjak, melampaui 12 juta SID (Single Investor Identification).
- Investor asing memang masih memegang kepemilikan atas saham-saham big cap (berkapitalisasi besar), namun secara volume transaksi harian, lokal kini lebih aktif.
Kesimpulan: dari sisi frekuensi dan nilai transaksi harian, investor lokal kini lebih dominan dibanding asing.
3. Kepemilikan Saham Masih Didominasi Asing di Saham Blue Chip
Meskipun investor lokal lebih aktif bertransaksi, investor asing masih memegang porsi besar dalam hal kepemilikan terhadap saham-saham unggulan (blue chip) seperti BBCA, TLKM, BBRI, dan UNVR. Hal ini karena:
- Investor asing cenderung memilih saham dengan fundamental kuat dan kapitalisasi besar.
- Strategi investasi mereka lebih fokus ke jangka menengah dan panjang.
Namun tren ini mulai berubah seiring dengan semakin banyaknya institusi domestik seperti dana pensiun, asuransi, dan manajer investasi lokal yang memperbesar porsi kepemilikannya.
4. Faktor Pendorong Kuatnya Investor Lokal
Beberapa hal yang mendorong dominasi investor lokal belakangan ini:
- Digitalisasi investasi: Kemudahan membuka akun saham lewat aplikasi membuat investasi lebih terjangkau.
- Edukasi finansial: Banyaknya konten edukatif tentang saham di media sosial meningkatkan minat generasi muda.
- Inisiatif pemerintah dan OJK: Literasi keuangan dan kampanye “Yuk Nabung Saham” memberikan dorongan signifikan.
5. Tantangan dan Peluang
Walaupun investor lokal kini mendominasi volume transaksi, ada tantangan yang harus dihadapi:
- Perlu meningkatkan kualitas investasi, agar tidak hanya spekulatif.
- Meningkatkan horizon jangka panjang agar bisa bersaing dengan strategi investasi asing.
- Memperbesar porsi institusi lokal, seperti dana pensiun dan reksa dana.
Penutup: Investor Lokal Kini Lebih Dominan, Tapi…
Secara keseluruhan, investor lokal saat ini lebih besar dari investor asing dalam hal aktivitas perdagangan harian. Ini menjadi indikasi positif bahwa pasar modal Indonesia semakin inklusif dan tidak terlalu bergantung pada modal asing.
Namun dari sisi kepemilikan atas saham-saham utama, investor asing masih punya pengaruh kuat. Oleh karena itu, penguatan basis investor institusional lokal akan menjadi kunci untuk menciptakan pasar modal yang lebih tangguh dan berdaya saing global.