Kenapa Sih Investor Asing Kabur dari Pasar Modal Indonesia?

Last modified date


Belakangan ini, pasar modal Indonesia lagi panas dingin. Bukan karena drama saham gorengan atau influencer yang overhype, tapi karena banyak investor asing mulai angkat kaki. Pertanyaannya: kenapa sih mereka kabur? Emangnya pasar kita udah gak seksi lagi?

Yuk, kita kupas bareng alasan di balik hengkangnya para investor asing dari bursa saham Indonesia.


1. Sentimen Global Bikin Waswas

Pertama-tama, kita harus sadar kalau ekonomi global lagi galau. Suku bunga tinggi di AS bikin banyak investor milih taruh duitnya di sana karena lebih aman dan cuannya pasti. Jadi wajar aja kalau mereka cabut dari negara berkembang kayak Indonesia, buat cari safe haven dulu.


2. Nilai Tukar Rupiah yang Nggak Stabil

Dolar makin perkasa, rupiah makin ngos-ngosan. Buat investor asing, ini jadi alarm merah. Soalnya, kalau mereka naruh uang di sini dan rupiah melemah, nilai investasinya jadi keropos pas ditukar balik ke dolar. Nggak asik banget kan?


3. Kurangnya Kepastian Regulasi

Investor tuh suka yang pasti-pasti. Tapi kalau aturan main di pasar modal sering berubah atau mendadak banget tanpa sosialisasi yang proper, ya mereka mikir dua kali buat stay. Apalagi kalau transparansinya kurang, makin bikin mereka ilfeel.


4. Market Kita Masih Minim Likuiditas

Jujur aja, dibanding bursa luar, pasar modal Indonesia masih kurang likuid. Artinya, nggak semua saham gampang dijual-beli dalam jumlah besar tanpa ngubah harga secara signifikan. Buat investor gede, ini jelas jadi pertimbangan serius.


5. Isu Politik dan Tahun Pemilu

Tahun politik biasanya bikin investor jadi wait and see. Mereka nunggu siapa yang bakal menang dan kebijakan apa yang bakal diterapkan. Kalau situasinya nggak stabil atau penuh ketidakpastian, mendingan minggir dulu deh—daripada nyangkut.


Jadi, Apa Solusinya?

Pemerintah dan otoritas pasar keuangan harus kerja ekstra buat bikin iklim investasi yang lebih nyaman. Mulai dari perbaikan regulasi, transparansi, sampai penguatan fundamental ekonomi. Kita juga sebagai investor lokal harus terus belajar biar bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.


Penutup

Investor asing cabut bukan berarti pasar kita jelek, tapi lebih ke situasi yang belum ideal buat mereka. Tapi di balik semua itu, selalu ada peluang buat investor lokal. Justru ini saat yang tepat buat kita ambil posisi—tentu dengan riset yang matang ya, bro & sis!


Afditya Imam