KENAPA SAHAM DELISTING

Last modified date

Saham suatu perusahaan dapat delisting atau dicabut dari bursa efek karena berbagai alasan. Berikut beberapa alasan umum mengapa saham bisa delisting:

  1. Kinerja Keuangan yang Buruk: Jika perusahaan terus mengalami kerugian atau memiliki kinerja keuangan yang menurun secara signifikan, ini bisa menjadi alasan bagi bursa efek untuk mempertimbangkan delisting.
  2. Tidak Memenuhi Persyaratan Bursa: Bursa efek memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang terdaftar. Jika suatu perusahaan tidak memenuhi persyaratan ini, seperti tidak memenuhi standar minimum modal, jumlah saham yang beredar, atau ketentuan lainnya, maka perusahaan tersebut dapat diberhentikan dari daftar bursa.
  3. Pelanggaran Aturan Bursa: Jika perusahaan melanggar aturan atau regulasi yang ditetapkan oleh bursa efek, ini dapat menyebabkan delisting. Misalnya, pelanggaran terhadap kewajiban penyampaian laporan keuangan atau informasi material lainnya.
  4. Kesalahan Korporasi: Skandal atau kesalahan korporasi yang signifikan, seperti penipuan akuntansi atau tindakan ilegal lainnya, bisa menyebabkan delisting.
  5. Voluntarily Delisting: Kadang-kadang, perusahaan memutuskan untuk delisting sahamnya secara sukarela. Alasan-alasan untuk keputusan ini bisa bervariasi, seperti biaya operasional, keinginan untuk menjadi perusahaan swasta, atau alasan strategis lainnya.
  6. Akuisisi atau Merger: Jika perusahaan diakuisisi oleh perusahaan lain dan sahamnya tidak lagi diperdagangkan secara publik, maka saham tersebut dapat delisting.
  7. Penghentian Operasional: Jika perusahaan menghentikan operasionalnya atau bangkrut, maka sahamnya dapat delisting.

Delisting tidak selalu berarti bahwa saham tidak memiliki nilai lagi. Meskipun tidak diperdagangkan di bursa efek, saham tersebut mungkin masih diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) atau di platform lainnya, tergantung pada regulasi dan kebijakan pasar yang berlaku.

Penting untuk dicatat bahwa setiap bursa efek memiliki prosedur dan kriteria sendiri untuk delisting, dan alasan serta prosesnya dapat bervariasi tergantung pada bursa dan yurisdiksinya.

Afditya Imam