Kenapa Investor Asing Lagi Rajin “Net Sell” di Pasar Saham Indonesia?

Last modified date


Akhir-akhir ini, pasar saham Indonesia lagi “panas dingin”. Bukan karena drama emiten, tapi karena aksi jual terus-menerus dari investor asing alias net sell. Buat lo yang ngikutin pasar, pasti ngeh kalau asing udah dua hari berturut-turut cabut dari pasar dengan nilai total hampir Rp2 triliun. Nah, kenapa sih mereka pada “angkat kaki”

1. The Fed Nahan Suku Bunga

Salah satu biang keroknya ya si Jerome Powell dan timnya di The Fed. Mereka baru aja mutusin buat nahan suku bunga di level tinggi, sekitar 4,25–4,5%. Artinya? Uang panas alias dana asing cenderung balik ke AS karena imbal hasilnya di sana lebih menggoda. Jadi, gak heran kalau duit asing “pulang kampung”.

2. Rupiah Melemah = Gak Seksi Buat Asing

Rupiah yang sempat melemah bikin saham di Indonesia keliatan kurang menarik di mata investor global. Mereka mikir, “Ngapain gue invest di tempat yang nilai tukarnya gak stabil?” Risiko valas ini bikin mereka mikir dua kali buat stay.

3. Ambil Untung Setelah IHSG Nanjak

Selama beberapa hari terakhir, IHSG sempat naik konsisten, bahkan sampai 8 hari berturut-turut. Nah, buat investor asing yang udah pegang saham dari bawah, ini momen yang pas buat ambil untung. Jadi ya wajar aja kalau mereka ngejual dulu sebelum kondisi berubah.

4. Sentimen Global Masih Aneh

Pasar global masih penuh ketidakpastian, mulai dari konflik geopolitik, harga komoditas yang fluktuatif, sampai prospek ekonomi dunia yang belum cerah-cerah amat. Investor asing yang dasarnya konservatif jadi milih wait and see, atau malah cabut duluan.

5. Kondisi Domestik: Politik & Ekonomi

Jelang Pilkada dan dinamika politik dalam negeri juga bikin investor mikir ulang. Walaupun stabil, tapi mereka gak mau ambil risiko di tengah ketidakpastian. Ditambah, kalau ekonomi dalam negeri gak terlalu ngasih sinyal pertumbuhan kuat, ya makin kecil deh minat mereka.


Jadi, Harus Khawatir Gak?

Gak perlu panik, bro/sis. Net sell itu hal biasa di pasar saham, terutama kalau sentimen global lagi galau. Tapi buat investor ritel, ini justru bisa jadi kesempatan emas buat beli saham-saham bagus di harga diskon. Kuncinya? Jangan asal FOMO, tetap DYOR (Do Your Own Research)!


Afditya Imam