Kenapa Investor Asing Justru Beli Saham Saat IHSG Merah?

Last modified date

Kalau kamu perhatiin pergerakan pasar, sering banget ada momen unik: IHSG lagi merah, banyak investor lokal panik jualan, eh… malah asing borong saham. Kok bisa gitu? Padahal kondisi lagi nggak kondusif.

Nah, ternyata ada beberapa alasan kenapa investor asing justru suka masuk ketika pasar domestik lagi “darah-darahan.”

1. Prinsip Buy on Weakness

Investor asing biasanya punya mindset jangka panjang. Saat harga-harga saham turun, itu dianggap diskon besar-besaran. Mereka nggak lihat IHSG hari ini doang, tapi valuasi ke depan. Jadi pas lokal panik, asing malah santai masuk beli.

2. Modal Besar, Sabar Panjang

Asing itu ibarat “ikan paus” di laut modal. Dengan dana jumbo, mereka bisa tahan posisi lebih lama dibanding investor retail. Ketika IHSG merah, mereka anggap itu peluang akumulasi untuk nanti dilepas pas market rebound.

3. Data & Riset Lebih Dalam

Beda dengan sebagian investor lokal yang kadang beli karena fear of missing out (FOMO), asing biasanya punya tim riset dengan analisis makro & mikro yang kuat. Mereka paham fundamental perusahaan, tren ekonomi global, sampai valuasi jangka panjang. Jadi walaupun IHSG merah, kalau valuasi dinilai murah, mereka justru agresif beli.

4. Efek Valuta Asing (USD vs Rupiah)

Saat rupiah melemah, aset Indonesia (saham) jadi relatif lebih murah buat mereka yang pegang dolar. Ibaratnya, dengan uang yang sama, mereka bisa dapat barang lebih banyak. Jadi meski IHSG turun, dari kacamata asing ini kesempatan emas.

5. Psikologi Pasar Lokal = Keuntungan Asing

Investor lokal sering panik ketika pasar merah. Tapi asing justru memanfaatkan kepanikan ini. Semakin banyak yang jual, harga makin murah, dan asing bisa beli lebih banyak dengan harga diskon. Nanti pas lokal balik optimis, asing tinggal jual dengan harga lebih tinggi.

6. Fokus ke Prospek Ekonomi Indonesia

IHSG merah hari ini bukan berarti ekonomi Indonesia buruk dalam jangka panjang. Justru asing melihat prospek demografi, konsumsi, dan stabilitas politik sebagai daya tarik besar. Jadi koreksi pasar hanya dianggap noise jangka pendek yang nggak menggoyahkan keyakinan mereka.


Kesimpulan

Buat investor lokal, pelajaran pentingnya: jangan gampang panik lihat IHSG merah. Justru bisa jadi momen untuk ikut strategi buy on weakness ala investor asing, asalkan kamu ngerti fundamental sahamnya dan punya horizon investasi jangka panjang.

Ingat, pasar itu siklus. Hari ini merah, besok bisa hijau lagi. Bedanya, siapa yang bisa tetap tenang saat badai, dia yang biasanya cuan lebih besar.

Afditya Imam