Jangan kegocek, Saham Ini Kelihatan Murah, Tapi Sebenernya Mahal

Last modified date


Pernah lihat saham harga Rp50, Rp100, atau Rp200 per lembar, terus kamu mikir, “Wah murah banget, beli ah!”
Eits, jangan tertipu harga nominal! Saham murah itu bukan dilihat dari angka harganya doang, tapi dari nilai sebenarnya alias value-nya.

Yuk kenali ciri-ciri saham yang kelihatan murah secara angka, tapi ternyata udah kemahalan secara valuasi.


1. PER & PBV Udah Nggak Masuk Akal 📊

PER (Price to Earnings Ratio) dan PBV (Price to Book Value) itu indikator simpel buat lihat apakah suatu saham mahal atau murah.

Kalau saham harga Rp100 tapi PER-nya udah 100x, artinya kamu bayar 100 kali lipat dari laba perusahaan. Ini sih bukan murah, tapi kejebak jebakan batman.

🧠 Tips: Bandingin PER dan PBV dengan perusahaan sejenis di sektor yang sama.


2. Laba Kecil atau Bahkan Rugi 📉

Harga saham rendah tapi kalau perusahaannya rugi terus, itu bukan “diskon”, tapi emang lagi bobrok. Jangan mikir “nanti juga balik lagi” — bisa jadi nggak balik-balik 😬

💬 “Harga murah tanpa fundamental, itu bukan peluang, tapi potensi nyangkut.”


3. Volume Transaksi Rame Tapi Tanpa Berita Positif 🕵️‍♂️

Kalau tiba-tiba ramai dibeli tapi nggak ada berita bagus dari perusahaan, bisa jadi itu saham gorengan. Harganya sengaja dinaikkan bandar biar kelihatan menarik buat investor pemula.

⚠️ Ingat: Harga murah + volume tinggi + nggak ada alasan logis = jebakan.


4. Utang Segunung Tapi Harga Tetap Naik 🏦

Kadang ada saham yang fundamentalnya buruk (utang tinggi, rugi), tapi harganya terus naik. Ini biasanya karena spekulasi atau hype semata.

Kalau kamu beli dan hype-nya lewat, siap-siap jadi penghuni puncak harga. 😭


5. Dibanding Emiten Sejenis, Kinerjanya Ketinggalan 🚂

Misalnya dua perusahaan sama-sama dari sektor batubara. Yang satu punya pendapatan besar, laba konsisten, dan market cap besar. Yang satunya kecil banget skalanya, tapi harga sahamnya hampir sama? Ya jelas itu nggak worth it.

🧠 Bandingin: revenue, net profit, ROE, dan aset.


Intinya: Murah Itu Soal Nilai, Bukan Angka

Harga Rp100 belum tentu murah. Harga Rp10.000 belum tentu mahal. Yang penting itu apa yang kamu dapat dari harga tersebut.

Value investing mindset ala Lo Kheng Hong dan Warren Buffett:
“Cari saham bagus di harga murah, bukan saham ecek-ecek yang kelihatan murah.”


Afditya Imam