GOTO PHK Karyawan, Ini yang Dipertanyakan BEI

Last modified date

Kebijakan PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang melakukan penerimaan karyawan dalam jumlah besar pada beberapa tahun ke belakang menjadi pertanyaan regulator Bursa.

Hal itu terungkap dalam jawaban GOTO atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dilansir pada laman idx.co.id.

“GOTO telah secara aktif merekrut talenta selama beberapa tahun, selaras dengan pertumbuhan pesat Perseroan,” jawab manajemen GOTO.

GOTO beralasan, peningkatan jumlah karyawan itu dikarenakan adanya akuisisi beberapa perusahaan yang saat ini menjadi bagian dari grup GoTo termasuk Midtrans, NADIPOS, SPOTS, RUMA, Moka, Loket, Promogo, dan dimulainya kegiatan operasional di Vietnam dan Singapura.

GOTO juga menyebut adanya penggabungan dan konsolidasi antara grup Gojek dan grup Tokopedia untuk membentuk grup GoTo sebagai alasan penambahan jumah karyawan.

Selain itu, GOTO menilai, perbaikan periode pasca pandemi, yang dimulai pada pertengahan 2021, yang ditandai pertumbuhan permintaan pasar, sehingga Perseroan kemudian berinvestasi dalam bentuk inovasi produk untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dan peluang monetisasi jangka panjang.

Alasan berikutnya, penciptaan produk-produk baru seperti produk pinjaman berbasis teknologi keuangan yang bertujuan untuk mendorong ekonomi digital serta memperkuat inklusi keuangan.

Kedepannya, GOTO akan menjajaki seluruh alternatif sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perampingan karyawan.

Mengutip pemberitaan, karyawan GOTO mencapai 10.541 orang per akhir September 2022.

Lalu pada minggu lalu, GOTO mengumumkan melakukan PHK atas 1.300 karyawan.

Sedangkan dari jumlah Direksi dan Komisaris, dibanding perusahaan serupa yang tercatat di BEI, jumlahnya lebih tambun.

Sebagai perbandingan, GOTO dipimpin oleh 6 Direksi dan 6 Komisaris.

Sedangkan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) diawaki oleh 5 Direksi dan 4 Komisaris.

Adapun PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dinahkodai oleh 5 Direksi dan 4 Komisaris.

Afditya Imam