Gimana Cara Kerja Liquidity Provider Saham?

Last modified date


Oke, bayangin liquidity provider (LP) itu kayak “penjaga warung” di pasar saham. Mereka selalu sedia barang buat dibeli dan siap beli barang kamu juga, supaya transaksi tetap jalan. Nah, begini cara mereka kerja:


1. Pasang Harga Beli dan Jual di Waktu yang Sama (Bid-Ask)

LP selalu pasang dua harga:

  • Harga beli (bid): harga yang mereka tawarkan buat beli saham dari kamu.
  • Harga jual (ask): harga yang mereka tawarkan kalau kamu mau beli saham dari mereka.

Contoh:

  • LP pasang harga beli di Rp1.000
  • Pasang harga jual di Rp1.005

Jadi mereka standby dua arah—kalau ada yang mau jual, mereka beli. Kalau ada yang mau beli, mereka jual.


2. Dapet Untung dari Spread

Nah, dari contoh di atas, spread-nya Rp5. Itu cuan bersih buat LP setiap kali transaksi sukses di kedua arah.

Misalnya:

  • LP beli 1.000 lot di Rp1.000
  • Lalu jual lagi di Rp1.005

Cuan mereka = Rp5 x 100.000 saham = Rp500.000


3. Pakai Sistem Otomatis

LP biasanya pakai sistem trading otomatis (algoritma) biar bisa pasang order dalam jumlah besar dan super cepat. Jadi meskipun harganya fluktuatif, mereka tetap bisa ngatur strategi jual-belinya biar nggak rugi.


4. Bekerja Sama dengan Bursa

Di Indonesia, LP ditunjuk oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) buat “menjaga” saham-saham yang sepi peminat. Mereka dikasih target, misalnya harus aktif pasang order dalam jam tertentu, jumlah minimal tertentu, dan jaga spread tetap wajar.


5. Kadang Dapat Insentif

Supaya semangat, LP juga bisa dapat bonus atau insentif dari bursa—misalnya potongan biaya transaksi atau insentif tunai—asal mereka memenuhi standar performa.


Singkatnya:

LP = market maker yang jaga pasar tetap rame. Mereka sedia beli & jual saham kapan aja, dapet cuan dari spread, dan biasanya pakai sistem otomatis buat efisiensi.


Afditya Imam