Digembok BEI 3,5 Tahun, Tiga Emiten Ini Antre Delisting

Last modified date

Tiga emiten berebut antre delisting. Yaitu Triwira Insanlestari (TRIL), Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW), dan Eureka Prima Jakarta (LCGP). Menariknya, ketiga emiten itu sudah menjalani suspensi sepanjang 42 bulan.

Artinya, pembekuan ketiga saham emiten tersebut telah berumur 3,5 tahun per 2 November 2022. Berdasar regulasi, saham perusahaan melakoni pemasungan apabila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Lalu, mengalami kondisi, atau peristiwa, secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status emiten sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan secara memadai.

Per 10 Desember 2021, formasi dewan komisaris, dan direksi Triwira antara lain Komisaris Utama Eindrata Tanukusuma, Komisaris Independen Yudhi Asmara Yasmine, Komisaris Henry, Direktur Utama Lukas Maulana Jusuf, Direktur Haryadi Gunawan, dan Direktur Hasudungan Christober Fernandes Tambunan.

Per 30 September 2021, pemegang saham Triwira antara lain Arthabuana Karya Mandiri 690,48 juta lembar alias 57,92 persen, Hengtraco Protecsindo 173,15 juta lembar setara 14,43 persen, dan masyarakat 336,36 juta saham atau sebesar 27,65 persen.

Selanjutnya, per 30 Juni 2022 dewan komisaris dan direksi Jakarta Steel meliputi Komisaris Utama Thee Ning Khong, Komisaris Independen Haji Sumedi, Presiden Direktur Harry Lasmono Hartawan, Wakil Presiden Direktur The Kwen Ie, dan Direktur Koswara.

Per 30 September 2022, pemegang saham Jakarta Steel antara lain Devisi Multi Sejahtera 45,84 juta lembar atau 30,56 persen, Matahari Diptanusa 43 juta saham selevel 28,67 persen, Thee Ning Khong 2 juta saham atau 1,33 persen, dan masyarakat 59,15 juta lembar alias 39,44 persen.

Dan, Eureka Jakarta dengan susunan dewan komisaris, dan direksi per 30 September 2021 sebagai berikut. Komisaris Utama Aryanto Sutadi, Komisaris Lukman Bustommy, Komisaris Bisler Simbolon Sip, Komisaris Independen Kuntransmiadi Inugroho, Direktur Utama Lukman Purnomosidi (mengundurkan diri), Direktur Imran Syamsiar, Direktur Djoko Rachmadhy, dan Direktur Hervian Tahier.

Susunan pemegang saham Eureka Jakarta meliputi Yayas?n Kesehatan Bank Mandiri 398,15 juta lembar atau 7,07 persen. Dana Pensiun Bukit Asam 312,50 juta helai setara dengan 5,55 persen, Generasi Prima Sakti 10 juta lembar alias 0,18 persen, dan masyarakat 4,9 miliar saham atau 87,20 persen. (emt)

Afditya Imam