Cara Menabung Ala Gaji UMR, Cek Bestie!

Last modified date

Hampir sebagaian pekerja di di Indonesia gaji yang diperoleh yakni berdasarkan Umpah Minimum Regional (UMR).

UMR ini tipa provinsi dan kabupaten tentunya tidak sama. Ada yang besar ada kecil.

kendati demikian gaji UMR bukan menjadi alasan agar orang untuk tidak menabung dan investasi untuk masa depan.

Untuk itu, berapapun gaji yang diperoleh, kamu perlu mengatur prioritas keuangan agar lebih sehat secara finansial.

Hitung Jumlah Penghasilan
Penghasilan adalah total uang yang kamu peroleh dari berbagai sumber berupa gaji bulanan, profit, bisnis sampingan, dan/atau profit aset investasi.

Jika kamu memiliki gaji bulanan dari pekerjaan utama Rp3.000.000 dan memiliki pendapatan dari pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan lepas Rp1.000.000, maka total penghasilan kamu sebesar Rp4.000.000 per bulan.

Setelah mengetahui jumlah penghasilan tiap bulan, kamu perlu memperkirakan anggaran belanja yang ideal dibelanjakan setiap bulannya.

Hitung Jumlah Pengeluaran

Kamu perlu menentukan pengeluaran pokok setiap bulannya, Kamu dapat mulai menghitung pengeluaran kebutuhan primer, seperti kebutuhan sewa kos, makan, listrik, internet, dan kebutuhan primer lainnya.

Selanjutnya, kamu bisa membuat daftar pengeluaran jebutuhan sekunder dan tersier seperti kebutuhan belanja, hiburan, dan/atau bersedekah setiap bulan.

Jika kamu rutin mengirim uang ke orang tua, kamu perlu mencatatnya di dalam daftar pengeluaran.

Setelah mengetahui daftar pengeluaran tiap bulan, kamu dapat menuliskan jumlah alokasi dana yang kamu keluarkan untuk masing-masing pos kebutuhan.

Konsisten Menabung dan Investasi

Setelah menghitung pengeluaran kebutuhan primer, kamu juga harus menambahkan pengeluaran untuk menabung dan investasi.

Selama ini, mungkin kamu mengesampingkan pengeluaran ini karena merasa gaji tidak cukup.

Namun, kamu harus mulai mengubah mindset bahwa kamu perlu rutin menabung dan investasi setiap bulan.

Membuat Anggaran Keuangan yang Rasional

Dalam mengatur alokasi gaji UMR dan menyusun daftar pengeluaran setiap bulan, kamu perlu membuat anggaran dana bulanan yang rasional.

Kamu harus menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran yang seimbang. Pastikan jumlah pengeluaran sama dengan pemasukan.

Namun, rencana anggaran dana akan lebih baik saat jumlah pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukan.

Jika pengeluaranmu lebih besar, maka kamu perlu mengikuti rasio anggaran berikut.

Pertama, kamu perlu alokasokan 10-20% dari pemasukan untuk menabung dan investasi.

Jika kamu memiliki pemasukan sebesar $p4.000.000,00. Maka sisihkan minimal Rp400.000,00 untuk kebutuhan menabung dan investasi.

Dengan begitu, kamu dapat membagi dua untuk alokasi tabungan dan investasi.

Kedua, alokasikan 50-60% untuk kebutuhan pokok dan harian sebesar Rp2.000.000,00 – Rp2.400.000,00.

Alokasi dana ini dapat kamu gunakan untuk kebutuhan tempat tinggal, makan, transportasi, listreik, internet, dan beberapa hal yang menunjang kebutuhan primer.

Jangan lupa, kamu perlu menyisihkan uang untuk persedekat sebanyak 5-10% dari penghasilanmu.

Kamu juga bisa mengirimkan uang untuk orang tua sebesar 15-20% dari penghasilan tiap bulan.

Sisanya, kamu bisa gunakan untuk kebutuhan hiburan, berlangganan layanan daring, membeli barang yang kamu inginkan, atau sekadar nongkrong di luar bersama teman-teman.

Sebagai contoh, kamu dapat perhatikan contoh pengelolaan keuangan orang yang berpenghasilan Rp4.000.000,00.

Mencatat Setiap Pengeluaran

Setelah membuat anggaran bulanan, kamu perlu merealisasikan budget tersebut dan mulai disiplin mencatat setiap pengeluaran yang kamu lakukan.

Agar proses pencatatan lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan aplikasi pencatat keuangan di ponsel untuk mencatat histori pengeluaran dengan rapi.

Hal ini akan memudahkan kamu dalam mengontrol pengeluaran agar sesuai dengan anggaran bulanan yang telah kamu tetapkan.

admin