Asal Muasal Istilah Saham Blue Chip, Investor Harus Tau

Last modified date

Berbicara seputar investasi rasanya terasa hambar tanpa adanya pembahasan saham. Kedua hal ini nampaknya sedang sangat naik daun di Indonesia. Saham sendiri adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap modal di suatu perusahaan.

Namun ketika kamu terjun ke dalam dunia investasi terutama saham, pasti kamu sering mendengar istilah “Blue Chip”. Biasanya para investor terutama investor pemula sangat merekomendasikan saham ini untuk dibeli. Lalu sebenarnya ap aitu “blue chip”

Saham blue chip atau saham lapis merupakan salah satu jenis saham dari perusahaan besar dengan kinerja yang baik. Jenis saham ini dilihat dari kondisi keuangan suatu perusahaan yang prima.

Biasanya perusahaan tersebut pendapatannya cenderung stabil dan naik, serta rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Istilah Blue Chip berasal dari permainan poker. Dalam permainan poker, keping koin (chip) berwarna biru mempunyai nilai tertinggi dibandingkan warna merah dan putih. Istilah tersebut lalu diperkenalkan oleh Oliver Gingold karena ia melihat tren bahwa saham-saham seharga USD 200-USD 250 menarik minat investor.

Setelah itu, ia kembali ke kantor kemudian berkata kepada temannya untuk menuliskan blue chip stocks atau saham-saham kepingan biru. Dari situlah, istilah blue chip hingga saat ini terkenal dan digunakan oleh mereka yang terjun ke dunia saham.

Biasanya saham blue chip adalah perusahaan yang menjual produk jasa dan barang dengan kualitas terbaik di bidangnya dan diterima secara nasional. Namun kini, penggunaan istilah saham blue chip tak lagi sekadar saham dengan nilai tinggi, tapi lebih kepada saham dari perusahaan dengan kualitas baik yang telah teruji waktu.

Selain itu, perusahaan dengan saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan banyak diperdagangkan. Tak hanya itu, saham blue chip biasanya menjadi market leader di sektornya.

Oleh sebab itu, perusahaan dengan saham blue chip harus mempunyai fundamental yang baik dan dikelola oleh orang-orang profesional yang berpengalaman.

Afditya Imam