ARTI SAHAM OVERSUBSCRIBED

Last modified date

Saham oversubscribed terjadi ketika jumlah pesanan untuk saham dalam suatu penawaran melebihi jumlah saham yang tersedia untuk diterbitkan. Dalam konteks penawaran saham perdana (IPO) atau penawaran saham tambahan (rights issue), ini berarti bahwa permintaan investor untuk saham melebihi pasokan saham yang bisa diberikan oleh perusahaan.

Ketika sebuah penawaran saham oversubscribed, beberapa hal dapat terjadi:

  1. Allokasi Saham: Perusahaan atau bank investasi yang mengatur penawaran harus membuat keputusan mengenai cara mengalokasikan saham kepada investor. Mereka mungkin memberikan saham berdasarkan beberapa kriteria, seperti jumlah yang diminta oleh setiap investor, kualitas investor (misalnya, investor institusi versus investor individu), atau metode lain yang dianggap adil.
  2. Penyesuaian Harga Penawaran: Dalam beberapa kasus, jika permintaan melebihi pasokan dengan signifikan, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menaikkan harga penawaran. Hal ini dapat membantu mengendalikan tingkat oversubscription dengan membuat saham menjadi lebih mahal dan oleh karena itu kurang menarik bagi beberapa investor.
  3. Prorata Allotment: Salah satu cara mengatasi situasi oversubscribed adalah dengan menggunakan prorata allotment. Ini berarti bahwa setiap investor mendapatkan sebagian dari pesanan mereka, yang sebanding dengan jumlah saham yang tersedia dibagi dengan total pesanan yang masuk. Misalnya, jika investor A memesan 1.000 saham dan total pesanan melebihi pasokan tiga kali lipat, investor A mungkin hanya diberikan 1/3 (sekitar 333 saham) dari pesanannya.

Situasi oversubscribed dapat terjadi ketika penawaran saham dianggap menarik oleh investor karena ekspektasi pertumbuhan atau potensi keuntungan yang tinggi. Ini bisa menjadi tanda positif bahwa perusahaan tersebut memiliki minat yang kuat dari pasar. Namun, manajemen harus memutuskan bagaimana mengelola situasi ini agar adil bagi semua investor yang berpartisipasi dalam penawaran tersebut.

Afditya Imam