Apa Itu Koreksi di Pasar Saham?
Kalau lo lagi main saham, pasti sering dengar istilah “market lagi koreksi”. Nah, maksudnya koreksi itu kondisi ketika harga saham atau indeks (kayak IHSG) turun sementara setelah sebelumnya naik cukup tinggi.
Bayangin kayak lo lagi naik motor ngebut, tapi tiba-tiba harus ngerem sebentar biar nggak bablas. Itu lah yang disebut koreksi — bukan berarti nyungsep, tapi cuma berhenti sejenak buat napas.
Ciri-Ciri Koreksi:
- 📉 Harga saham turun beberapa persen dari level puncaknya.
- ⏳ Sifatnya sementara, beda sama bearish trend panjang.
- 🔄 Biasanya terjadi setelah kenaikan signifikan, jadi kayak “cooling down”.
Kenapa Koreksi Terjadi?
- Profit taking: Investor lama cuan, langsung jual.
- Sentimen market: Ada isu global, politik, atau ekonomi yang bikin orang wait and see.
- Overbought: Harga saham udah ketinggian, wajar kalau ada penyesuaian.
Koreksi = Peluang 💡
Buat investor cerdas, koreksi itu justru momen buat belanja saham diskonan. Ibarat mall lagi ada sale, saham bagus yang kemarin kemahalan bisa lo dapet dengan harga lebih murah.
Tapi inget, koreksi beda sama crash. Kalau crash itu jatuhnya parah banget karena krisis besar, sementara koreksi cuma sekadar pit stop.
👉 Jadi, kalau lo denger “IHSG lagi koreksi”, jangan panik dulu. Bisa jadi itu justru kode buat masuk kalau lo yakin fundamental sahamnya oke.