Buyback Saham: Strategi Perusahaan Biar Harga Makin Cakep

Last modified date

Kalau kamu sering mantengin berita saham, pasti pernah dengar istilah buyback. Biasanya, buyback dilakukan perusahaan pas harga saham mereka lagi turun atau pas mereka punya dana lebih. Tapi, sebenarnya buyback itu apa sih? Dan gimana dampaknya buat investor? Yuk, kita bahas!

Apa Itu Buyback?

Buyback saham adalah aksi perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar. Jadi, kalau sebelumnya saham mereka diperdagangkan secara bebas, perusahaan bakal narik kembali sebagian saham tersebut dari publik.

Bayangin aja kayak seseorang yang jual barangnya ke pasar, lalu tiba-tiba ngerasa barang itu terlalu murah dan akhirnya dibeli balik. Nah, buyback saham juga kurang lebih begitu!

Kenapa Perusahaan Melakukan Buyback?

Buyback bukan dilakukan tanpa alasan. Ada beberapa tujuan utama kenapa perusahaan memutuskan buat beli kembali sahamnya:

1. Harga Saham Lagi Murah

Kalau harga saham perusahaan turun drastis, bisa jadi itu nggak mencerminkan nilai aslinya (undervalued). Dengan buyback, perusahaan bisa ngasih sinyal kalau saham mereka sebenarnya masih bernilai tinggi.

2. Meningkatkan Kepercayaan Investor

Perusahaan yang melakukan buyback biasanya mau meyakinkan investor kalau mereka masih dalam kondisi sehat dan punya prospek bagus ke depan. Ini bisa bikin investor makin percaya dan harga saham bisa naik lagi.

3. Mengurangi Jumlah Saham Beredar

Semakin sedikit jumlah saham yang beredar, semakin besar porsi keuntungan per saham (Earnings Per Share / EPS). Ini bisa bikin saham lebih menarik di mata investor.

4. Manfaat Pajak

Kadang, perusahaan lebih milih buyback daripada bagi dividen. Kenapa? Karena kalau bagi dividen, investor harus bayar pajak. Sementara, kalau buyback, investor bisa dapet keuntungan lewat kenaikan harga saham tanpa langsung kena pajak.

Dampak Buyback ke Investor

Gimana efek buyback buat kamu yang punya saham perusahaan tersebut?

Harga Saham Berpotensi Naik
Karena jumlah saham di pasar berkurang, permintaan bisa naik dan harga cenderung ikut terdorong ke atas.

EPS Jadi Lebih Tinggi
Laba per saham (Earnings Per Share) bisa meningkat karena jumlah saham yang beredar berkurang. Ini bikin laporan keuangan terlihat lebih menarik.

Bukan Jaminan Harga Naik Permanen
Meskipun buyback sering bikin harga naik, nggak selalu jadi garansi. Kalau perusahaan tetap punya masalah fundamental, efek buyback bisa cuma sesaat.

Dana yang Dipakai Bisa Lebih Berguna di Tempat Lain
Kadang, investor lebih suka kalau dana yang dipakai buat buyback justru dipakai buat ekspansi bisnis, inovasi, atau bayar dividen lebih besar.

Kesimpulan

Buyback saham adalah strategi perusahaan buat meningkatkan nilai sahamnya di pasar. Buat investor, ini bisa jadi sinyal positif kalau perusahaan percaya diri dengan masa depan mereka. Tapi, tetap harus dianalisis lebih lanjut, apakah buyback ini benar-benar karena fundamental kuat atau cuma strategi sesaat. Jadi, kalau ada berita buyback, jangan langsung FOMO, tapi cek dulu alasan dan kondisi perusahaan tersebut!

Afditya Imam