INDIKATOR UMUM VOLATILITAS SAHAM

Last modified date


Indikator volatilitas saham digunakan untuk mengukur seberapa besar fluktuasi harga suatu saham dari waktu ke waktu. Volatilitas adalah ukuran statistik dari variasi harga saham dari nilai rata-ratanya dalam periode waktu tertentu. Beberapa indikator volatilitas saham yang umum digunakan meliputi:

  1. Rata-rata Pergerakan Harian (Average True Range – ATR): ATR mengukur fluktuasi harga suatu saham dengan menghitung kisaran pergerakan harian rata-rata selama periode waktu tertentu. Semakin tinggi nilai ATR, semakin besar volatilitasnya.
  2. Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang terdiri dari tiga garis yang digambarkan di sekitar harga saham. Garis tengah adalah rata-rata pergerakan sederhana, sedangkan garis-garis luar adalah dua standar deviasi dari rata-rata pergerakan. Volatilitas diperkirakan berdasarkan lebar celah antara garis-garis luar.
  3. Volatility Index (VIX): VIX, juga dikenal sebagai “indeks ketakutan”, mengukur volatilitas pasar secara keseluruhan, yang mencerminkan ekspektasi para investor tentang fluktuasi harga dalam waktu dekat. Meskipun bukan indikator volatilitas saham individu, VIX memberikan gambaran umum tentang tingkat volatilitas di pasar.
  4. Historical Volatility: Ini adalah ukuran dari fluktuasi harga saham di masa lalu. Ini dapat dihitung dengan membandingkan harga saham dalam periode waktu tertentu dengan harga saham di periode waktu sebelumnya. Semakin tinggi historical volatility, semakin besar fluktuasi harga saham di masa lalu.
  5. Implied Volatility: Ini adalah ukuran volatilitas yang diimplikasikan oleh harga opsi saham. Implied volatility mencerminkan ekspektasi pasar tentang fluktuasi harga di masa depan. Semakin tinggi implied volatility, semakin besar ekspektasi fluktuasi harga di masa depan.
  6. Standar Deviasi: Standar deviasi mengukur seberapa jauh harga saham bergerak dari rata-rata harga dalam periode waktu tertentu. Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar volatilitasnya.

Indikator volatilitas ini digunakan oleh trader dan investor untuk mengidentifikasi saham yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi atau rendah, yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan investasi dan manajemen risiko. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah dua sisi mata uang, dan tingginya volatilitas juga dapat meningkatkan risiko investasi. Sebagai hasilnya, pemahaman yang baik tentang volatilitas dan bagaimana mengelolanya menjadi kunci dalam pengelolaan portofolio yang sukses.

Afditya Imam