DEFINISI SHORT SELLING SAHAM

Last modified date

Short selling adalah sebuah strategi perdagangan saham di mana seorang investor atau trader meminjam saham dari pihak lain (biasanya broker atau lembaga keuangan) dan menjualnya di pasar dengan harapan bahwa harga saham tersebut akan turun.

Setelah harga saham turun, investor kemudian membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih rendah dan mengembalikannya kepada pihak yang meminjamkan saham, menghasilkan selisih antara harga penjualan awal dan harga pembelian kembali sebagai keuntungan.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam short selling:

  1. Peminjaman Saham: Investor yang ingin melakukan short selling akan meminjam saham dari broker atau lembaga keuangan. Ini melibatkan biaya bunga atau biaya lainnya yang harus dibayarkan oleh investor kepada pihak yang meminjamkan saham.
  2. Penjualan Saham: Setelah mendapatkan saham yang dipinjam, investor menjual saham tersebut di pasar terbuka. Mereka menerima hasil penjualan saham tersebut.
  3. Pembelian Kembali Saham: Setelah harga saham turun (atau sesuai dengan strategi investasi yang direncanakan), investor membeli kembali jumlah saham yang sama yang telah mereka jual sebelumnya. Harga pembelian kembali ini harus lebih rendah dari harga penjualan awal agar investor mendapatkan keuntungan.
  4. Pengembalian Saham Pinjaman: Investor mengembalikan saham yang dipinjamkan kepada broker atau lembaga keuangan yang meminjamkan saham. Ini mengakhiri posisi short selling.
  5. Keuntungan atau Kerugian: Keuntungan atau kerugian dari short selling dihitung berdasarkan selisih antara harga penjualan awal dan harga pembelian kembali, dikurangi biaya-biaya seperti biaya pinjaman saham.

Short selling adalah strategi yang berisiko tinggi karena tidak ada batasan atas seberapa tinggi harga saham bisa naik, sehingga potensi kerugian tidak terbatas. Selain itu, broker yang meminjamkan saham dapat meminta investor untuk mengembalikan saham kapan saja, yang dikenal sebagai “panggilan saham” (margin call), jika posisi short mereka mengalami kerugian besar.

Strategi ini umumnya digunakan oleh investor yang percaya bahwa suatu saham atau pasar akan mengalami penurunan nilai. Short selling juga bisa digunakan untuk melindungi portofolio saham dari penurunan nilai pasar secara keseluruhan. Namun, sebaiknya hanya digunakan oleh investor yang memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar saham dan siap untuk mengelola risiko yang melekat.

Afditya Imam