Tips Menentukan Target Cuan Saham: Biar Nggak Asal Nunggu Naik Terus
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah nggak tahu kapan harus puas.
Beli saham, terus nunggu… nunggu… dan nunggu… sampai akhirnya harga balik arah dan cuan berubah jadi rugi.
Makanya, penting banget punya yang namanya: target cuan (take profit target).
Tapi pertanyaannya:
“Target cuan tuh ditentuin berdasarkan apa, sih?”
Yuk simak tips simpel menentukan target cuan saham biar kamu bisa ambil untung dengan bijak, bukan karena panik.
1. Tentuin Berdasarkan Persentase Cuan yang Realistis
Target cuan itu harus masuk akal, jangan ngarep semua saham naik 100% dalam semalam.
Sebagai acuan:
- Untuk trader harian: 2–5% per posisi
- Untuk swing trader: 10–20%
- Untuk investor jangka menengah-panjang: 30% ke atas, tergantung prospek dan waktu tahan sahamnya
Kalau target tercapai, ya ambil cuan atau kunci sebagian.
Jangan serakah, market bisa berubah kapan aja.
2. Lihat Rekam Jejak Sahamnya
Coba cek sejarah pergerakan harga saham itu:
- Seberapa tinggi biasanya dia naik sebelum koreksi?
- Apakah dia volatile atau stabil?
Kalau sahamnya biasanya naik 15% lalu koreksi, maka kamu bisa set target cuan di sekitar 10–12% sebagai langkah aman.
3. Gunakan Analisis Teknikal (Chart)
Gunakan chart buat cari:
- Resistance level (harga tertinggi sebelumnya)
-
Fibonacci retracement atau trendline breakout
Kalau harga udah mendekati resistance kuat, bisa jadi itu waktu yang pas buat target cuan.
Contoh:
Saham kamu sekarang di Rp1.000, dan resistance terdekat ada di Rp1.150. Maka target cuan bisa kamu set di Rp1.100–1.130.
4. Berdasarkan Katalis atau Sentimen Positif
Misalnya kamu beli saham karena ada berita:
- Laporan keuangan bagus
- Dividen bakal dibagikan
- Akuisisi atau ekspansi bisnis
Target cuan bisa kamu kaitkan sama kekuatan sentimen itu.
Begitu sentimen selesai atau euforianya mulai reda, itu bisa jadi waktu ambil untung.
5. Lihat Kinerja Fundamental Emiten
Kalau kamu tipe investor jangka menengah-panjang, target cuan bisa dihitung dari proyeksi pertumbuhan kinerja (laba, EPS, ROE) perusahaan.
Misalnya:
“Laba bersih tahun ini naik 30%, berarti harga wajarnya bisa naik sekitar 30% juga.”
Dari situ kamu bisa set target cuan lebih rasional.
6. Sesuaikan dengan Gaya Investasi Kamu
- Trader harian: Target cuan kecil tapi sering
- Swing trader: Cuan moderat, tahan 1–4 minggu
- Investor: Target cuan lebih besar, tapi waktu tahan lebih lama
Jangan samakan strategi orang lain dengan strategi kamu.
Target cuan itu harus cocok dengan gaya dan psikologi kamu sendiri.
7. Selalu Siap Rencana Cadangan (Trailing Stop)
Kalau saham kamu udah naik jauh dan terus naik, kamu bisa pasang trailing stop — alias ngikutin harga naik sambil tetep siap jual kalau mulai turun.
Misalnya:
Udah untung 25%, kamu pasang trailing stop 5%. Jadi kalau turun 5% dari puncaknya, kamu jual dan tetap cuan.
Penutup: Target Cuan Itu Bukan Tebakan, Tapi Perencanaan
Menentukan target cuan bukan soal “semoga naik terus”, tapi soal strategi.
Dengan target cuan yang jelas, kamu bisa:
✅ Ambil keputusan lebih tenang
✅ Nggak serakah
✅ Nggak nyesel di belakang
Ingat: cuan itu bukan tentang seberapa tinggi harga naik, tapi seberapa cepat kamu bisa amankan keuntungan.