Uang dari IPO Larinya ke Mana? Ini Jawaban Buat Kamu yang Kepo!
Jadi investor saham itu gak cukup cuma tahu beli di harga bawah, jual di harga atas. Apalagi kalau lagi ngincer saham yang baru IPO (Initial Public Offering). Kamu wajib tahu: dana hasil IPO itu dipakai buat apa sih sama perusahaannya? Jangan sampai duit kamu malah dipakai buat hal-hal yang gak produktif.
Yuk simak penjelan ringannya versi pasar modal anak zaman now👇
1. Gimana Proses Perusahaan Dapet Duit dari IPO?
Gampangnya gini:
Perusahaan yang mau IPO itu lagi “jualan” sebagian sahamnya ke publik. Begitu kamu (dan ribuan investor lain) beli sahamnya pas IPO, uangnya masuk ke rekening perusahaan (bukan ke kantong pemilik lama ya).
Nah, setelah penjatahan selesai dan sahamnya resmi listing di bursa, emiten langsung pegang duit hasil penjualan saham itu. Jumlahnya bisa ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. đź’°
2. Dana Itu Buat Apa Aja sih Biasanya?
Emiten yang niat dan sehat pasti udah mencantumkan rencana penggunaan dananya di prospektus IPO. Dan biasanya dibagi jadi beberapa poin kayak gini:
âś… Ekspansi Usaha
Misalnya nambah pabrik, buka cabang baru, beli mesin, upgrade sistem, atau masuk pasar baru. Ini yang paling dicari investor karena nunjukin perusahaan mau tumbuh lebih gede.
“Mereka dapet duit, kita dapet potensi cuan. Fair, kan?”
âś… Modal Kerja
Buat beli bahan baku, bayar operasional, atau biayai kegiatan bisnis sehari-hari. Selama bukan buat nutup kerugian, ini masih oke.
⚠️ Bayar Utang
Kalau proporsinya kecil, oke aja. Tapi kalau lebih dari 50% dana IPO buat bayar utang—apalagi utang jangka pendek—hmm, wajib waspada. Bisa jadi ini tanda keuangan perusahaannya lagi ngos-ngosan.
“Ingat, kita investasi buat pertumbuhan, bukan nutupin borok.”
3. Prosedur Penggunaan Dana IPO: Diawasi atau Bebas Semaunya?
Tenang, gak sembarangan juga kok. Penggunaan dana hasil IPO itu:
- Harus ditulis detail di prospektus (jadi bisa kamu baca sebelum beli).
- Diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), supaya sesuai rencana.
- Harus dilaporkan secara berkala ke publik (minimal tiap 6 bulan), jadi investor tahu duitnya beneran dipakai buat apa.
Kalau ada perubahan penggunaan dana dari rencana awal, emiten wajib minta persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dulu. Gak bisa ugal-ugalan.
“Uang kamu itu aman, asal kamu rajin pantau.”
4. Jadi Investor Cerdas: Selalu Baca Prospektus
Prospektus itu bukan dokumen horor. Justru di situ kamu bisa nemu info penting soal:
- Berapa dana yang ditargetkan dari IPO
- Buat apa aja penggunaannya
- Risiko usaha
- Struktur manajemen
- Laporan keuangan terbaru
Pokoknya, kalau kamu mau beli saham IPO tapi gak baca prospektus, itu kayak beli tiket konser tanpa tahu siapa yang tampil.
Kesimpulan: Uangmu Gak Boleh Sia-Sia
Jadi, jangan cuma mikir “wah saham ini hype banget nih pas IPO”. Kamu harus cek juga: uang yang dikumpulin dari investor bakal dibawa ke mana? Kalau tujuannya buat tumbuh dan berkembang, itu sinyal bagus. Tapi kalau cuma buat tambal sulam, kamu wajib hati-hati.
“IPO itu bukan akhir, tapi awal. Pastikan kamu ikut perjalanan yang tepat.”