Cara Analisa Saham Ala Lo Kheng Hong: Gaya Sultan Tapi Tetap Hemat!
Lo Kheng Hong, atau yang sering disebut “Warren Buffett-nya Indonesia”, bukan sekadar investor biasa. Beliau adalah contoh nyata kalau investasi saham bisa bikin kaya — asal sabar, cermat, dan disiplin.
Nah, buat kamu yang lagi belajar saham, yuk intip cara Om Lo (panggilan sayang kita ke beliau) menganalisa saham sebelum beli. Siapa tahu kamu bisa cuan ala sultan tapi tetap low profile kayak beliau!
1. Beli Saham Murah, Bukan Saham Murahan
Om Lo selalu berburu saham yang lagi “diskon” dari nilai aslinya. Maksudnya, harga saham yang di bawah nilai intrinsik (nilai sebenarnya) perusahaan tersebut. Caranya? Lihat laporan keuangan dan hitung nilai wajar sahamnya.
“Kalau kita bisa beli 1.000 rupiah dengan harga 500 rupiah, itu baru namanya untung!” — Lo Kheng Hong
2. Fokus ke Perusahaan yang Untung
Om Lo cuma melirik perusahaan yang profit. Simple, kan? Dia percaya kalau perusahaan bisa terus menghasilkan laba bersih, maka dalam jangka panjang harga sahamnya pasti naik.
Tips: Lihat tren laba bersih 5 tahun terakhir. Naik terus? Menarik tuh!
3. Utang? No Thanks!
Om Lo paling anti sama perusahaan yang terlilit utang. Menurut dia, utang besar = risiko besar. Jadi, dia lebih pilih perusahaan yang sehat, punya kas banyak, dan rasio utangnya rendah.
4. Pilih Perusahaan yang Kamu Mengerti
Om Lo enggak asal beli saham karena “kata orang bagus”. Dia beli saham yang dia paham bisnisnya. Misalnya, kalau kamu ngerti dunia makanan, ya cari emiten F&B. Jangan sok ikut-ikutan beli saham teknologi kalau kamu nggak ngerti cara mereka cuan.
5. Manajemen Itu Segalanya
Buat Om Lo, orang di balik perusahaan itu penting banget. Dia suka perusahaan yang dikelola oleh manajemen jujur, punya visi panjang, dan enggak neko-neko.
6. Sabar = Kunci
Ini nih yang paling susah buat kaum milenial dan Gen Z: SABAR. Om Lo bisa tahan punya satu saham selama belasan tahun, baru dijual kalau harganya udah sesuai nilai sebenarnya (bahkan bisa naik 10x lipat!). Jadi, enggak ada cerita panik kalau harga turun dikit.
“Investasi saham itu kayak menanam pohon. Butuh waktu untuk tumbuh dan berbuah.” — Om Lo
Penutup: Belajar dari Yang Udah Terbukti
Om Lo bukan influencer yang jualan sinyal saham. Dia murni investor yang sukses karena konsistensi dan kesederhanaannya. Kalau kamu pengin sukses kayak dia, mulai pelan-pelan. Belajar analisa, baca laporan keuangan, dan beli saham yang kamu yakini.
Ingat, saham bukan buat cepat kaya. Tapi buat kaya dengan cara yang cerdas dan sabar.