8 JENIS AKSI INVESTOR SAHAM
Ada beberapa jenis aksi investor yang umum terjadi dalam pasar saham, termasuk:
- Pembelian Saham: Investor membeli saham perusahaan dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.
- Penjualan Saham: Investor menjual saham yang mereka miliki, baik untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham atau untuk memotong kerugian jika harga saham turun.
- Short Selling: Short selling adalah strategi di mana investor meminjam saham dari broker dan menjualnya di pasar dengan harapan dapat membelinya kembali di masa depan pada harga yang lebih rendah. Ini adalah taruhan bahwa harga saham akan turun.
- Pemindahan Portofolio: Investor dapat melakukan pemindahan portofolio mereka dengan membeli atau menjual saham untuk mencapai alokasi aset yang diinginkan, misalnya, untuk meningkatkan diversifikasi atau mengurangi risiko.
- Aksi Korporasi: Investor dapat merespons aksi korporasi seperti pengumuman pembagian dividen, penggabungan, akuisisi, atau pemecahan saham.
- Reaksi terhadap Berita: Investor dapat bereaksi terhadap berita baik atau buruk tentang perusahaan, industri, atau pasar secara keseluruhan dengan membeli atau menjual saham mereka.
- Investasi Jangka Panjang vs. Jangka Pendek: Investor juga dapat melakukan aksi berdasarkan jangka waktu investasi mereka. Investor jangka panjang akan lebih cenderung mempertahankan saham mereka untuk jangka waktu yang lebih lama, sementara investor jangka pendek mungkin lebih aktif dalam membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang lebih pendek.
- Investasi Pasif vs. Aktif: Investor pasif akan cenderung melakukan pembelian dan penjualan saham yang lebih sedikit, mungkin dengan fokus pada indeks pasar atau dana indeks, sementara investor aktif akan lebih sering melakukan perdagangan dan mungkin mencoba untuk mengalahkan pasar dengan analisis lebih mendalam.
Setiap aksi investor dapat memiliki dampak yang signifikan pada harga saham dan kondisi pasar secara keseluruhan.