7 ALASAN SAHAM TERKOREKSI
Saham dapat mengalami koreksi karena berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saham bisa terkoreksi:
- Sentimen Pasar: Perubahan dalam sentimen pasar dapat mempengaruhi harga saham. Jika investor merasa khawatir tentang kondisi ekonomi, politik, atau faktor lainnya, mereka mungkin menjual saham mereka, yang dapat menyebabkan penurunan harga.
- Kinerja Perusahaan: Jika kinerja keuangan suatu perusahaan mengecewakan, baik karena penurunan laba, pertumbuhan yang lambat, atau masalah lainnya, ini dapat memicu penjualan saham oleh investor yang ingin menghindari risiko atau mencari peluang investasi yang lebih baik.
- Faktor Makroekonomi: Peristiwa makroekonomi seperti kebijakan moneter yang ketat, resesi, inflasi yang tinggi, atau ketidakpastian politik dapat mempengaruhi harga saham secara keseluruhan.
- Valuasi yang Tinggi: Jika saham telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu yang singkat dan valuasi saham menjadi terlalu tinggi, investor mungkin mulai menjual saham mereka untuk mengambil keuntungan, yang dapat menyebabkan koreksi harga.
- Ketidakpastian Pasar: Ketidakpastian di pasar keuangan, baik lokal maupun global, dapat memicu penjualan massal dan mengakibatkan penurunan harga saham secara luas.
- Koreksi Teknis: Dalam beberapa kasus, koreksi harga saham dapat disebabkan oleh faktor teknis, seperti pergerakan harga yang melewati level resistensi atau dukungan teknis tertentu, yang dapat memicu aksi jual atau beli oleh para trader.
- Berita dan Peristiwa Tertentu: Berita negatif tentang perusahaan, industri, atau ekonomi secara keseluruhan dapat memicu koreksi harga saham. Hal ini dapat termasuk pengumuman kebangkrutan, masalah hukum, atau penurunan permintaan untuk produk atau layanan perusahaan.
Dalam banyak kasus, koreksi harga saham adalah bagian normal dari siklus pasar, dan investor harus mempertimbangkan berbagai faktor fundamental dan teknis saat membuat keputusan investasi mereka.