5 Tanda Kamu Harus Cut Loss Saham, Jangan Nunggu “Akan Naik Lagi” Terus!

Last modified date


Investasi saham itu bukan cuma soal cuan, tapi juga soal tahu kapan harus mundur dengan elegan. Kadang, nunggu saham yang nyangkut naik lagi cuma bikin kamu makin stres dan saldo makin merah. Nah, biar kamu nggak jadi investor yang denial, ini dia 5 tanda kamu harus cut loss sekarang juga:

1. Fundamental Emiten Udah Amburadul

Kalau perusahaan tempat kamu nanam duit ternyata kinerjanya makin hari makin ngaco—utang makin numpuk, revenue turun terus, atau malah ganti manajemen yang bikin drama—itu udah red flag banget. Jangan maksa hold saham yang udah nggak sehat. Cut loss aja, move on.

2. Harga Turun Tapi Volume Gede

Kalau kamu lihat harga saham turun drastis dan volume transaksi malah makin besar, itu bisa jadi sinyal kalau banyak investor besar lagi kabur. Kalau mereka aja udah angkat kaki, ngapain kamu masih stay?

3. Udah Nggak Sesuai Rencana Awal

Sebelum beli saham, pasti kamu punya plan dong: masuk di harga segini, target segini, cut loss segini. Nah, kalau ternyata udah lewat batas toleransi rugi kamu dan saham itu nggak ngasih tanda-tanda pulih, jangan ragu. Cut loss, belajar, dan cari peluang lain.

4. Ada Kesempatan Lain yang Lebih Menjanjikan

Saham yang kamu pegang sekarang nyangkut, tapi di luar sana banyak saham bagus yang harganya lagi diskon. Daripada modal kamu terjebak di saham “zombie”, lebih baik realisasi rugi dan putar ke saham yang punya potensi naik.

5. Kamu Nggak Bisa Tidur Nyenyak

Ini yang paling penting. Kalau tiap malam kamu mikirin portofolio yang merah, overthinking, dan jadi stres, artinya udah waktunya kamu relain. Uang bisa dicari lagi, tapi kesehatan mental nggak bisa dibeli.


Ingat ya, cut loss itu bukan berarti kamu kalah. Itu strategi buat jaga modal dan lanjut perang di medan yang lebih baik. Jadi, jangan takut. Lebih baik luka kecil sekarang daripada berdarah-darah nanti.

Kalau kamu butuh bantuin analisa atau lagi galau mau cut loss apa enggak, drop aja pertanyaannya!


Afditya Imam