Tips Kelola Keuangan Bisnis UMKM di Tengah Ancaman Resesi

Last modified date

Pemerintah terus mendorong digitalisasi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan usaha produktif untuk mendukung perekonomian secara makro dan mikro di Indonesia, serta mempengaruhi sektor-sektor yang lain agar berkembang.

Dalam memulai dan mengembangkan bisnis sektor UMKM, tentu dibutuhkan beberapa hal seperti memiliki kemampuan kewirausahaan, metode mengembangkan bisnis melalui tim manajemen dan networking, mengelola tim dan partner bisnis, serta cara memaksimalkan peluang.

Seretnya perekonomian pasca pandemi Covid-19 tak membuat bisnis UMKM khususnya bidang kuliner kehilangan optimistisme. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat kuliner adalah sub sektor penyumbang PDB terbesar dari ekonomi kreatif.

Setiap tahunnya, rata-rata tiap tahun sekitar 43% dari total PDB ekonomi kreatif, sehingga dengan potensi yang besar dan terbukti tangguh dalam berbagai kondisi, industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang.

Salah satu langkah yang tengah didorong Kemenparekraf untuk semakin memajukan industri kuliner adalah digitalisasi produk kuliner yang dinilai bisa memperluas cakupan pemasaran produk dan memberikan nilai tambah bagi pelaku usahanya.

Melihat hal ini aplikasi kasir online Kawn, salah satu produk teknologi bidang kuliner di bawah naungan PT Indosterling Technomedia, Tbk menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan nilai tambah bagi pengusaha kuliner.

Bisnis kuliner Geprekin Bos! mengakui Kawn Pos cukup membantu sistem penjualan di toko-tokonya. Dengan fitur yang mudah digunakan seperti stok masuk atau keluar, laporan dan grafik penjualan produk, laporan transaksi, kategori menu yang terstruktur. Tentunya cukup membantu staff operasional kami di lapangan.

Pemilik Nyoman Cuci Mobil, Tirta Jaya mengatakan selain untuk bisnis makanan dan minuman, Kawn juga bisa digunakan untuk bisnis cuci mobil.

“Nyoman Cuci Mobil Tirtajaya sudah merasakan kemudahan aplikasi digital ini dalam melakukan pembukuan transaksi secara digital dan real time,” katanya di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Direktur Kawn dari PT Technomedia Multi Sejahtera, Yoas mengatakan kerja sama pihaknya dan BCA adalah penyediaan fasilitas ECR Interface oleh BCA kepada pengusaha untuk membantu integrasi antara mesin kasir dan terminal EDC yang digunakan pengusaha.

“Ini membantu keperluan pemrosesan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu melalui mesin EDC BCA yang dipasang pada outlet-outlet pengusaha kuliner,” tutur Yoas.

Dengan kerjasama ini semakin memudahkan kasir dalam memproses transaksi pada EDC BCA. Kasir hanya perlu memasukkan transaksi pembelian melalui mesin kasir tanpa harus menginput ulang nominal transaksi pada mesin EDC BCA. Selain itu, secara otomatis data transaksi pada EDC dapat direkam (capture) oleh pos kasir.

Menurut Yoas adopsi aplikasi kasir online Kawn terhadap sistem BCA secara otomatis meningkatkan kualitas layanan sistem KAWN bagi pengusaha kuliner yang menyadari pentingnya digitalisasi yang membuat bisnis semakin efisien.

Sebagai entitas anak perusahaan dari PT Indosterling Technomedia, Tbk, aplikasi kasir online Kawn memiliki visi untuk menciptakan ekosistem digital terbesar di Indonesia terutama di sektor bisnis makanan dan minuman.

Bentuk pendekatan big data yang digunakan oleh aplikasi kasir online Kawn dalam pengembangan aplikasi maupun fitur adalah ketika proses pengambilan keputusan mengenai fitur apa yang perlu untuk dikembangkan ditentukan berdasarkan data trafik pengguna aplikasi.

Sebagai contoh salah satu fitur yang cukup banyak diminati oleh pengguna adalah fitur manajemen stok atau inventori.

Fitur manajemen stok memungkinkan pebisnis food and beverage (F&B) dapat mengelola, memindahkan dan menentukan masa kadaluarsa stok bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk.

Fitur ini memegang fungsi yang cukup vital, karena selain menyangkut perihal persediaan bahan baku, fitur ini juga berpengaruh terhadap besaran biaya produksi dan penentuan harga jual menu. (Bst)

Afditya Imam