RASIO KEUANGAN EMITEN BAGUS
Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang mencerminkan emiten dengan kondisi finansial yang sehat, beserta nilai idealnya:
- Rasio Likuiditas
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Current Ratio:
Ideal: ≥ 1, artinya aset lancar cukup untuk melunasi utang jangka pendek.
Rasio terlalu tinggi (>3) dapat mengindikasikan manajemen aset kurang efisien.
Quick Ratio (Acid-Test Ratio):
Ideal: ≥ 1, menunjukkan perusahaan dapat melunasi kewajiban tanpa menjual persediaan.
- Rasio Profitabilitas
Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Gross Profit Margin:
Ideal: Tergantung industri, biasanya >30% menunjukkan efisiensi operasional.
Net Profit Margin (NPM):
Ideal: >10%, mencerminkan laba bersih yang sehat dibandingkan pendapatan.
Return on Equity (ROE):
Ideal: ≥ 15%, menunjukkan kemampuan perusahaan memanfaatkan modal pemegang saham untuk menghasilkan laba.
Return on Assets (ROA):
Ideal: ≥ 5%, menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba.
- Rasio Solvabilitas
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Debt to Equity Ratio (DER):
Ideal: < 1 (Tergantung sektor; sektor utilitas atau keuangan bisa lebih tinggi).
Rasio rendah menunjukkan perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang.
Debt to Asset Ratio:
Ideal: < 50%, menunjukkan aset perusahaan lebih besar dibandingkan utangnya.
- Rasio Aktivitas
Mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya.
Inventory Turnover:
Ideal: Tinggi, menunjukkan persediaan cepat terjual.
Receivables Turnover:
Ideal: Tinggi, menunjukkan piutang cepat tertagih.
Asset Turnover Ratio:
Ideal: ≥ 1, menunjukkan perusahaan efektif menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan.
- Rasio Valuasi
Mengukur apakah saham perusahaan undervalued atau overvalued.
Price to Earnings (P/E) Ratio:
Ideal: 10-20 (Tergantung sektor).
Rasio rendah bisa berarti undervalued, tetapi pastikan perusahaan memiliki fundamental kuat.
Price to Book Value (P/BV) Ratio:
Ideal: < 1,5, menunjukkan harga saham relatif murah dibandingkan nilai bukunya.
- Arus Kas
Mengukur kesehatan keuangan berdasarkan aliran kas.
Operating Cash Flow (OCF):
Ideal: Positif, menunjukkan kegiatan operasional menghasilkan arus kas yang cukup.
Free Cash Flow (FCF):
Ideal: Positif, menunjukkan perusahaan memiliki sisa kas untuk dividen atau investasi.
Menggunakan rasio-rasio di atas secara bersama-sama dapat memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kesehatan finansial suatu emiten. Perbandingan dengan rata-rata industri juga penting untuk menilai apakah perusahaan berada pada posisi kompetitif.