KOMPONEN UTAMA LABA KOTOR

Laba kotor (gross profit) adalah pendapatan total perusahaan dikurangi biaya langsung yang terkait langsung dengan produksi atau penjualan barang atau jasa. Berikut adalah komponen-komponen utama dari laba kotor: Pendapatan Penjualan: Ini adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa oleh perusahaan. Biaya Bahan Baku: Biaya yang terkait dengan pembelian bahan baku yang digunakan dalam produksi barang. Biaya Tenaga...

CARA HITUNG LABA PER SAHAM

Untuk menghitung laba per saham (EPS), Anda membutuhkan dua angka: laba bersih perusahaan dan jumlah saham beredar. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung EPS: EPS=Laba BersihJumlah Saham BeredarEPS=Jumlah Saham BeredarLaba Bersih​ Di mana: Laba Bersih adalah laba bersih atau keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Anda dapat menemukan angka ini dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam laporan laba rugi. Jumlah Saham Beredar adalah...

TUJUAN RUPS

RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham adalah pertemuan yang diadakan oleh perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada para pemegang saham untuk memutuskan hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan. Tujuan utama dari RUPS adalah sebagai berikut: Pengambilan Keputusan Penting: RUPS adalah forum di mana para pemegang saham dapat memberikan suara mereka untuk mengambil keputusan penting yang memengaruhi arah dan operasi perusahaan. Keputusan-keputusan...

PERBEDAAN LABA KOTOR & BERSIH

Dalam konteks keuangan perusahaan atau emiten, “laba bersih” dan “laba kotor” adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pendapatan atau keuntungan perusahaan. Berikut adalah perbedaan antara keduanya: Laba Kotor (Gross Profit): Laba kotor adalah total pendapatan perusahaan dikurangi biaya langsung yang terkait dengan produksi atau penjualan barang atau jasa. Ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan...

PEMICU KRISIS KEUANGAN

Krisis keuangan dapat dipicu oleh berbagai faktor yang saling terkait dan memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan. Beberapa pemicu umum krisis keuangan meliputi: Gejolak Pasar Keuangan: Fluktuasi besar dalam pasar keuangan, seperti penurunan tajam dalam harga aset finansial seperti saham atau obligasi, dapat memicu krisis keuangan. Hal ini bisa disebabkan oleh kepanikan investor, ketidakpastian ekonomi, atau perubahan mendadak dalam sentimen pasar....

PERBEDAAN MAKRO & MIKRO

Kondisi makroekonomi dan mikroekonomi merujuk pada dua tingkatan analisis yang berbeda dalam studi ekonomi, dan keduanya memfokuskan pada aspek-aspek yang berbeda dari perekonomian. Makroekonomi: Definisi: Makroekonomi adalah cabang ekonomi yang mempelajari perilaku, struktur, dan kinerja keseluruhan dari perekonomian sebagai suatu kesatuan. Ini melibatkan analisis terhadap variabel-variabel ekonomi agregat seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, dan...

FAKTOR SENTIMEN INVESTOR

Sentimen investor dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa hal yang dapat memengaruhi sentimen investor: Kondisi Ekonomi Makro: Kinerja ekonomi suatu negara seperti pertumbuhan GDP, tingkat pengangguran, inflasi, dan stabilitas keuangan secara umum dapat memengaruhi sentimen investor. Kondisi ekonomi yang kuat dan stabil cenderung meningkatkan kepercayaan investor, sementara ketidakstabilan ekonomi dapat menimbulkan kekhawatiran dan...

ALASAN UTAMA RUPIAH TERTEKAN

Rupiah bisa mengalami tekanan karena berbagai faktor ekonomi, keuangan, dan politik. Beberapa alasan utama mengapa nilai tukar rupiah dapat melemah termasuk: Defisit Neraca Perdagangan: Jika impor Indonesia lebih besar dari ekspor, hal ini dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan. Defisit ini membutuhkan lebih banyak mata uang asing untuk membayar impor daripada yang diperoleh dari ekspor, yang bisa menyebabkan tekanan terhadap nilai...

FAKTOR IHSG LEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat melemahkannya. Beberapa faktor yang umumnya dapat mempengaruhi penurunan IHSG di pasar saham Indonesia meliputi: Faktor Eksternal: Peristiwa di pasar global seperti ketidakpastian geopolitik, konflik, atau kebijakan ekonomi negara-negara besar dapat mempengaruhi sentimen investor global dan mengakibatkan penjualan saham secara massal, termasuk saham di pasar saham Indonesia. Kondisi Ekonomi...