Mengapa Lo Kheng Hong Ogah Investasi Kripto?

Last modified date

Seiring dengan perkembangan zaman, investasi kini mulai beragam jenisnya. Banyaknya instrumen investasi kini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan dirinya.

Salah satu jenis investasi yang menjadi daya tarik besar adalah investasi cryptocurrency atau kripto. Investasi jenis ini terbilang memberikan keuntungan yang besar, meskipun risiko kerugian juga besar.

Meskipun sedang menjadi tren terkini, namun beberapa investor kawakan enggan untuk menginvestasikan asetnya di kripto. Salah satunya adalah Warren Buffet-nya Indonesia, yakni Lo Kheng Hong.

Lo Kheng Hong menyebutkan bahwa dirinya enggan berinvestasi di kripto karena tidak terdapat aset yang menyertainya. Selain itu, kripto cenderung masuk ke dalam jenis investasi yang high risk high gain.

“Saya tidak berinvestasi di kripto dan saya tidak menyesal, saya tidak berani investasi di kripto, karena kalau saya beli saham ada perusahaan yang menyertainya, misal saya beli Gajah Tunggal, ada pabrik ban terbesar di Asia Tenggara menyertainya, tapi kalau saya beli kripto, gak ada asetnya,” katanya seperti dilansir CNBC Indonesia.

Seperti yang diketahui, Lo Kheng Hong merupakan investor yang menganut prinsip value investing. Oleh sebab itu, ia lebih memilih berinvestasi terhadap apa yang menjanjikan dan ada bentuknya, seperti saham dan properti.

“Saya hanya tertarik membeli saham karena saham adalah kepemilikan dalam perusahaan yg bisa menghasilkan produk & jasa bagi hidup kita. (Perusahaan) menciptakan lapangan pekerjaan dan membayar pajak kepada negara,” ujarnya.

Menurutnya, investasi saham lebih menggiurkan dan menjanjikan. Hal ini karena perusahaan mempunyai nilai tambah karena membuka lapangan kerja dan memberikan kontribusi bagi pendapatan negara dalam bentuk pembayaran pajak.

Selain alasan di atas, investasi saham juga terdapat bentuk yang dihasilkan. Hal ini karena saham merupakan bentuk kepemilikan suatu perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa untuk kebutuhan manusia.

Menurutnya, saham is the best choice dan ia tidak akan berinvestasi di kripto. “Bagi saya, saya tidak mau berinvestasi di high risk high gain. Saya maunya di low risk, high gain. Saya enggak akan beli kripto,” katanya.

Afditya Imam