KENAPA MAYORITAS HARGA SAHAM IPO ANJLOK?

Last modified date

Mayoritas saham IPO (Initial Public Offering) mengalami penurunan harga setelah go public bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang umumnya terjadi di pasar modal:

  1. Overpricing pada Saat IPO: Salah satu alasan utama adalah overpricing, di mana harga saham IPO ditetapkan terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai sebenarnya atau prospek jangka panjang perusahaan tersebut. Investor yang membeli saham pada harga yang terlalu tinggi kemudian mungkin menjual saham mereka saat harga lebih rendah setelah IPO.
  2. Fluktuasi Pasar: Pasar saham cenderung mengalami fluktuasi, dan hal ini juga berlaku untuk saham yang baru terdaftar. Ketika pasar secara umum mengalami penurunan atau ketidakpastian, saham IPO tidak luput dari pengaruh ini dan harga sahamnya dapat turun.
  3. Alokasi yang Tidak Seimbang: Terkadang, alokasi saham IPO dapat tidak seimbang antara investor institusional dan investor ritel. Investor ritel sering kali mendapatkan alokasi yang lebih sedikit dan dapat terjadi tekanan jual ketika investor institusional yang mendapatkan alokasi besar mulai menjual saham mereka.
  4. Ketidakpastian Pasca-IPO: Setelah IPO, perusahaan baru mungkin menghadapi tantangan dalam membuktikan diri di pasar saham dan memenuhi ekspektasi para investor terhadap kinerja keuangan dan pertumbuhan. Jika kinerja atau prospek perusahaan tidak sesuai harapan, ini dapat mempengaruhi harga sahamnya.
  5. Profit Taking: Banyak investor, termasuk investor institusional, yang membeli saham pada saat IPO mungkin melakukan profit taking (mengambil keuntungan) setelah harga saham naik dalam periode awal. Ini dapat menyebabkan tekanan jual dan menurunkan harga saham.
  6. Sentimen Pasar Umum: Sentimen pasar secara umum dapat mempengaruhi harga saham IPO. Jika pasar dalam keadaan negatif atau terjadi ketidakpastian ekonomi secara umum, saham-saham baru cenderung lebih rentan terhadap penurunan harga.
  7. Struktur Pasar: Struktur pasar dan ketentuan tertentu yang mengatur IPO (seperti lock-up period untuk pemegang saham utama) juga dapat mempengaruhi harga saham dalam jangka pendek setelah IPO.

Meskipun mayoritas saham IPO mengalami penurunan harga awal, penting untuk diingat bahwa tidak semua saham baru mengalami hal ini. Beberapa IPO juga bisa sukses dengan harga saham yang naik setelah go public, terutama jika perusahaan memiliki fundamental yang kuat dan mampu memenuhi ekspektasi pasar. Bagi investor, penting untuk melakukan analisis fundamental yang cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum berinvestasi dalam saham IPO.

Afditya Imam