Dividen Yield saham HMSP atau HM Sampoerna mencapai 6,42%
Berdasarkan RUPS PT HM Sampoerna Tbk atau HMSP yang diselenggarakan hari ini tanggal 18 Mei 2020, diputuskan pemegang saham HMSP akan memperoleh dividen sebesar Rp 119,8 per lembar saham
Dalam setahun terakhir harga saham HMSP sudah turun cukup signifikan hingga ditutup pada hari ini Senin 18 Mei 2020 di harga Rp 1.865. Dengan demikian jika dividen per lembar saham yang dibagikan adalah Rp 119,8 per lembar maka dividen yield tercatat sebesar 6,42% gross, atau 5,78% net. Cukup baik, masih di atas imbal hasil deposito selama satu tahun.
Total dividen yang dibagikan dari laba bersih tahun 2019 mencapai Rp 13 triliun, dimana pada akhir 2019 PT HM Sampoerna Tbk berhasil mencatatkan laba bersih 13,72 triliun sehingga dapat dikatakan dividen payout ratio mencapai 94,75%.
Net profit margin HMSP di tahun 2019 masih bertahan di dua digit yaitu 12,94% dimana hal ini dapat dicapai berkat efisiensi yang dilakukan oleh Manajemen HMSP, seperti yang dijelaskan oleh Presiden Direktur HMSP Mindaugas Trumpaitis. Return on Equity (ROE) daru HMSP juga tercatat masih sangat tinggi hingga 38,46% pada tahun 2019 sehingga HMSP dapat mempertahankan laba bersihnya ditengah tantangan industri rokok yang menurun dan terbatas.
Kinerja HMSP pada Kuartal I 2020
Di tengah pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor konsumsi domestic, HMSP masih mampu mencatat pertumbuhan laba bersih yang tipis 1,1% dari Rp 3,29 triliun di kuartal I 2019 naik menjadi Rp 3,32 triliun di periode yang sama tahun ini. Walaupun ada penurunan penjualan -0,49% dari Rp 23,8 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 23,69 triliun pada kuartal I 2020. Hal ini tidak lain karena hampir semua beban perusahaan seperti beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum administrasi berhasil diturunkan. Tercatat pada Kuartal I 2020 ini Net Profit Margin (NPM) dari HMSP masih solid sebesar 14% dengan Return on Equity (ROE) yang disetahunkan mencapai 35,21%.
Prospek dan Relative Valuation HMSP
Masih sulit untuk memprediksi dampak dari pandemi Covid-19 terhadap HMSP pada kuartal II 2020 ini, namun dari banyak studi yang dilakukan bahwa industri rokok tergolong dalam industri yang terdampak cukup ringan di masa pandemi ini. Kemungkinan daya beli masyarakat yang menurun akan menjadi tantangan akibat dari PHK yang terus meningkat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan hampir di 75% kota besar di Indonesia.
Saat ini Price Earning Ration (PER) dari saham HMSP berada pada level 14,3 kali, masih tergolong murah jika dibandingkan dengan PER rata rata terendah HMSP dalam 6 tahun terakhir yaitu di level 26,8 kali. Pada tahun lalu 2019 PER terendah HMSP tercatat di 16,1 kali.
Yossy Girsang
Founder & CEO YG Strategic