Benarkah Saham Telkom atau TLKM Kebal Covid-19?

Last modified date

Bagaimana dampak pandemi Covid-19 pada saham Telkom atau TLKM? Sejak awal tahun 2020, harga saham Telkom sudah turun -17,4% hingga 8 Juni 2020.

Beda tipis dengan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga turun -19,5%. Walau sempat di akhir Maret 2020, saham Telkom turun ke harga Rp 2.620 dan sekarang sudah naik 23,28% ke harga Rp 3.230.

Grafik harga saham Telkom 2020 (Yahoo Finance)

Berdasarkan Laporan Global report Moody’s Investor service, bahwa sektor industri yang terpukul cukup parah dari Pandemi Covid-19 adalah pariwisata, penerbangan, otomotif, global shipping. Di level moderat ada industri property dan kimia, sedangkan sektor yang terdampak relatif ringan adalah farmasi dan retail makanan. Dan sektor yang justru diuntungkan dan mampu bertumbuh di masa Pandemi ini adalah industri penyedia jasa internet, layanan streaming dan retail online. Jadi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom yang 68% pendapatannya berasal dari internet data dan layanan indihome, seharusnya akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih tinggi dibanding tahun 2019 yang lalu. 

Seirama dengan Laporan Moddy’s, Manajemen PT Telkomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom memberikan informasi resmi kepada Bursa Efek Indonesia bahwa kondisi kelangsungan usaha TELKOM tidak terganggu dan tidak terpengaruh oleh dampak Pandemi Covid-19. Secara umum, Telkom menyatakan bahwa kelangsungan usaha masih berjalan baik, namun ada sedikit kendala, misalnya di segmen Consumer dimana dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mengakibatkan hambatan pada proses pemasangan dan instalasi IndiHome untuk pelanggan baru di rumah-rumah.

Baca juga: Saatnya Borong Saham Telkom?

Kinerja Telkom sesuai Laporan Keuangan terakhir 

Hingga hari ini tanggal 8 Juni 2020, TELKOM belum merilis Laporan Keuangan Kuartal I 2020-nya, namun berdasarkan Laporan Keuangan tahunan terakhir tercatat bahwa Pendapatan TELKOM naik tipis 3,66% di 2019 dibanding 2018 yaitu dari Rp 130,7 triliun menjadi Rp 135,6 triliun. Sedangkan Laba bersih juga naik 3,5% dari Rp 18 triliun pada 2018 menjadi Rp 18,7 triliun di 2019.

Grafik Pendapatan dan Laba Bersih TELKOM (Diolah oleh Yossy Girsang)

Sedangkan untuk Net Profit Margin (NPM), pada tahun 2019 TELKOM mampu meraih 13,77% relative sama dibanding tahun 2018 yang 13,79%. Dimana kami biasanya menggolongkan perusahaan dengan NPM di atas 10% adalah baik. Untuk Return on Equity (ROE) naik tipis dari 18,2% di 2018 menjadi 18,7%, dimana perusahaan dengan ROE di atas 15% tergolong berkinerja baik.

Grafik Net Profit Margin dan Return on Equity TELKOM (Diolah oleh Yossy Girsang)

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G Plate memprediksi akan terdapat peningkatan terhadap penggunaan trafik internet di area perumahan penduduk. Hal ini diakibatkan oleh kegiatan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, game online dan aplikasi video serta entertainment streaming online selama masa PSBB. Tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi. 

Estimasi Pendapatan Telkom 2020 

Sesuai dengan pernyataan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) lewat Ketua Umum Jamalul Izza kepada CNBC bahwa tercatat pertumbuhan traffic internet sekitar 15-20% di masa pandemi Covid-19. 

Berdasarkan estimasi kami, Pendapatan dan Laba Bersih Telkom tahun 2020 ini akan tumbuh sekitar 8% dibanding tahun 2019, dengan detail dimana terdapat pertumbuhan yang signifikan di pendapatan data, internet, jasa teknologi informasi sebesar 15% dari Rp 72,8 triliun di 2019 menjadi Rp 83,7 triliun di 2020. Demikian juga pada pendapatan interkoneksi akan bertumbuh sebesar 15%, dan indihome sebesar 25%. Sedangkan untuk telepon akan melanjutkan penurunan sebesar -17%, dan pendapatan lainnya sebesar -18%.

Estimasi Pendapatan Telkom 2020 (Yossy Girsang)

Valuasi saham Telkom 2020

Dengan asumsi, Telkom yang dipimpin oleh Direktur Utama Ririek Adriansyah mampu melanjutkan efisensi yang sudah dilakukan pada tahun 2019, kami melakukan estimasi pada pada tahun 2020, Beban karyawan sebesar Rp 13 triliun, Beban Operasi Pemiliharan Jasa Telekomunikasi sebesar Rp 42 triliun dan Beban Umum Administrasi sebesar Rp 7 triliun maka akan diperoleh estimasi Laba Bersih Rp 20,3 triliun atau tumbuh sebesar 9%.

Dengan jumlah saham beredar Telkom sebanyak 99,06 miliar lembar, maka diperoleh estimasi Earning per share (EPS) 2020 sebesar Rp 205. Dan dengan menggunakan rata-rata PER 16,8 kali, maka harga saham Telkom dikategorikan diskon jika berada pada level harga di bawah Rp 3.445 per lembar saham. Sehingga harga saham Telkom saat ini di Rp 3.230 masih tergolong diskon atau murah. Namun, kembali kami tidak lupa mengingatkan, semua keputusan jual dan beli saham Telkom ini ada di tangan pembaca, tujuan kami lebih kepada edukasi untuk memberi contoh bagaimana cara melakukan analisa kinerja dan valuasi perusahaan.

Yossy Girsang

Founder & CEO YG Strategic

admin