APA ITU SAHAM UNDERWEIGHT

Last modified date

“Saham underweight” adalah istilah yang digunakan dalam konteks portofolio investasi, terutama dalam strategi investasi berbasis indeks atau strategi alokasi aset. Saham underweight mengacu pada situasi di mana bobot saham dalam portofolio investor lebih rendah dari bobot saham tersebut dalam indeks referensi atau benchmark yang digunakan oleh investor tersebut.

Dalam konteks ini, “bobot” merujuk pada proporsi atau persentase dari total portofolio yang diinvestasikan dalam saham tertentu. Jadi, jika seorang investor memiliki saham underweight dalam portofolionya, artinya ia memiliki lebih sedikit saham dari saham tersebut dibandingkan dengan apa yang terdapat dalam indeks referensi atau benchmarknya.

Misalnya, jika sebuah saham memiliki bobot 10% dalam indeks acuan, tetapi dalam portofolio investor, saham tersebut hanya menyumbang 5% dari total investasi, maka saham tersebut dianggap underweight dalam portofolio tersebut.

Keputusan untuk menjadikan sebuah saham underweight dalam portofolio bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  1. Analisis Fundamental: Jika analisis fundamental menunjukkan bahwa saham tersebut dianggap memiliki potensi pertumbuhan atau kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan saham lain dalam indeks atau pasar secara keseluruhan.
  2. Strategi Aliran Dana: Beberapa strategi dana investasi mungkin memiliki batasan tertentu terhadap sektor atau industri tertentu, yang dapat menyebabkan penyesuaian bobot saham dalam portofolio.
  3. Pengalokasian Aset: Jika investor menginginkan eksposur yang lebih rendah terhadap sektor atau industri tertentu dalam upaya untuk melakukan diversifikasi risiko atau mengikuti strategi alokasi aset yang berbeda.

Penting untuk diingat bahwa saham underweight bukanlah pernyataan nilai intrinsik saham tersebut, tetapi lebih merupakan refleksi dari keputusan strategis investor terkait dengan alokasi aset mereka.

Afditya Imam