Alasan Pasar Saham Ikut Rontok Imbas Perang Dagang AS

Last modified date

Pasar bisa ikut rontok (turun drastis) akibat kebijakan perang dagang oleh Amerika Serikat karena beberapa alasan utama:

  1. Ketidakpastian Global
    Perang dagang menciptakan ketidakpastian bagi pelaku bisnis dan investor. Ketika AS memberlakukan tarif atau hambatan dagang terhadap negara lain (misalnya China), negara tersebut biasanya membalas. Hal ini menciptakan kekhawatiran bahwa perdagangan global akan melambat.
  2. Gangguan Rantai Pasok
    Banyak perusahaan multinasional bergantung pada rantai pasok global. Jika terjadi perang dagang, biaya produksi bisa naik karena bahan baku atau komponen jadi lebih mahal atau sulit diakses. Ini bisa memukul kinerja keuangan perusahaan.
  3. Penurunan Permintaan Ekspor
    Negara-negara yang terkena tarif dari AS bisa mengalami penurunan ekspor. Jika ekspor turun, pertumbuhan ekonomi negara tersebut ikut melambat. Pasar saham biasanya mencerminkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, jadi harga saham ikut turun.
  4. Kepanikan Investor
    Pasar finansial sensitif terhadap berita negatif. Ketika perang dagang memanas, investor cenderung menarik dana dari aset berisiko seperti saham dan beralih ke aset aman seperti emas atau obligasi. Ini menyebabkan pasar saham jatuh.
  5. Efek Domino ke Negara Lain
    Ekonomi dunia saling terhubung. Jika negara besar seperti China atau Uni Eropa terdampak oleh kebijakan AS, maka mitra dagang mereka (termasuk negara berkembang) juga terkena imbasnya, membuat pasar global ikut melemah.

Kalau kamu mau, aku bisa kasih contoh kasus spesifik, misalnya perang dagang AS–China tahun 2018–2019. Mau?

Afditya Imam