ALASAN ORANG SULIT INVESTASI

Last modified date

Ada beberapa alasan mengapa banyak orang merasa sulit untuk mulai berinvestasi. Berikut beberapa faktor utamanya:

  1. Kurangnya Pengetahuan dan Edukasi
    Banyak orang merasa kurang paham tentang produk investasi atau cara kerja pasar keuangan. Mereka mungkin takut akan kerugian atau merasa investasi terlalu rumit untuk dipahami.
  2. Ketakutan Akan Risiko
    Investasi sering dikaitkan dengan risiko, seperti risiko kehilangan uang atau fluktuasi pasar yang tidak menentu. Ketakutan akan kerugian sering kali menghalangi orang untuk mulai berinvestasi, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan risiko finansial.
  3. Modal yang Terbatas
    Ada anggapan bahwa investasi hanya bisa dilakukan dengan modal besar, padahal kini banyak instrumen investasi yang memungkinkan investasi dengan modal kecil. Kurangnya informasi ini membuat banyak orang enggan mulai.
  4. Tidak Punya Rencana atau Tujuan Finansial
    Tanpa tujuan finansial yang jelas, seperti dana pensiun atau pendidikan anak, banyak orang merasa investasi bukanlah kebutuhan mendesak. Kurangnya tujuan ini membuat mereka menunda investasi.
  5. Pengaruh Lingkungan dan Mindset
    Jika seseorang berada di lingkungan yang tidak mendukung atau jarang mendiskusikan investasi, mereka mungkin tidak memiliki dorongan untuk terlibat. Mindset atau pola pikir “lebih baik menabung daripada investasi” juga sering mempengaruhi.
  6. Takut Terjebak Penipuan
    Banyaknya kasus penipuan berkedok investasi membuat orang was-was. Jika tidak cukup memahami pasar dan instrumen yang aman, mereka mungkin merasa lebih aman menjauhi investasi.
  7. Prioritas Finansial Lain
    Orang sering kali lebih fokus pada kebutuhan jangka pendek, seperti membayar cicilan atau kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat mereka menunda investasi karena merasa harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut terlebih dahulu.

Untuk mulai berinvestasi, penting bagi seseorang untuk belajar sedikit demi sedikit, memahami profil risiko pribadi, dan mencari informasi tentang produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Afditya Imam