SAHAM PERFORMA BURUK

Last modified date

Saham dengan kinerja yang buruk atau saham yang mengalami penurunan biasanya memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali:

  1. Penurunan Harga yang Signifikan: Saham-saham dengan kinerja buruk sering mengalami penurunan harga yang tajam dalam periode waktu tertentu. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kinerja keuangan perusahaan yang mengecewakan, masalah operasional, atau sentimen negatif pasar.
  2. Kapitalisasi Pasar yang Menyusut: Perusahaan yang menghadapi kinerja buruk cenderung mengalami penurunan nilai pasar atau kapitalisasi pasar. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang menurun mungkin dianggap sebagai saham dengan kinerja buruk.
  3. Rasio Keuangan yang Memburuk: Saham-saham dengan kinerja buruk biasanya memiliki rasio keuangan yang tidak sehat, seperti rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi, rasio PE yang tinggi (jika laba menurun), atau rasio keuntungan operasional yang menurun.
  4. Sentimen Pasar Negatif: Saham-saham yang mengalami kinerja buruk sering kali disertai dengan sentimen negatif dari pasar atau analis. Hal ini bisa tercermin dalam laporan analis yang menurunkan rekomendasi atau target harga saham, serta berita negatif atau komentar dari industri.
  5. Peringkat Rendah dari Analis: Analis keuangan sering memberikan peringkat atau rekomendasi kepada saham berdasarkan penilaian mereka terhadap kinerja dan potensi perusahaan. Saham dengan kinerja buruk cenderung mendapatkan peringkat rendah atau rekomendasi jual dari analis.
  6. Volume Perdagangan Rendah: Saham-saham dengan kinerja buruk dapat mengalami penurunan volume perdagangan karena kurangnya minat dari investor untuk membeli saham tersebut.

Investor yang tertarik untuk membeli saham dengan kinerja buruk harus melakukan riset menyeluruh untuk memahami penyebab utama dari penurunan tersebut. Penting untuk diingat bahwa saham-saham dengan kinerja buruk juga memiliki risiko yang tinggi, sehingga strategi investasi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan toleransi risiko Anda.

Afditya Imam