KARAKTERISTIK SAHAM LAPIS KEDUA
Saham lapis kedua mengacu pada saham dari perusahaan yang relatif kecil atau memiliki kapitalisasi pasar yang lebih rendah dibandingkan dengan saham-saham lapis pertama atau blue-chip stocks. Istilah “saham lapis kedua” sering digunakan untuk menggambarkan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan atau pengembangan, mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah, dan cenderung lebih berisiko dibandingkan dengan saham-saham besar dan mapan (blue-chip stocks).
Karakteristik umum dari saham lapis kedua termasuk:
- Kapitalisasi Pasar yang Rendah: Perusahaan-perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar dan mapan.
- Tingkat Likuiditas yang Rendah: Saham-saham lapis kedua seringkali memiliki volume perdagangan yang lebih rendah daripada saham-saham blue-chip, yang dapat membuatnya sulit untuk membeli atau menjual dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga pasar.
- Potensi Pertumbuhan yang Tinggi: Meskipun berisiko lebih tinggi, saham-saham lapis kedua dapat menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih besar daripada saham-saham blue-chip, karena perusahaan-perusahaan ini berada dalam tahap pertumbuhan awal.
- Volatilitas yang Tinggi: Karena kapitalisasi pasar yang lebih kecil dan likuiditas yang rendah, saham-saham lapis kedua cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi harga yang besar (volatilitas).
Investasi dalam saham lapis kedua memerlukan pemahaman yang baik tentang risiko yang terlibat serta penelitian yang teliti terhadap fundamental perusahaan. Hal ini karena saham-saham ini bisa memberikan keuntungan yang besar tetapi juga memiliki risiko kerugian yang signifikan.