DAMPAK NEGATIF KEPUTUSAN THE FED

Last modified date

Keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang bisa menyebabkan sentimen negatif di pasar termasuk:

  1. Kenaikan Suku Bunga: Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, ini bisa dianggap sebagai tanda bahwa ekonomi AS sedang membaik atau mengalami tekanan inflasi yang meningkat. Hal ini dapat memicu kekhawatiran bahwa biaya pinjaman akan meningkat, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan menekan laba perusahaan.
  2. Kebijakan Pengurangan Stimulus (Tapering): Jika The Fed mengumumkan rencana untuk mengurangi program pembelian asetnya (quantitative easing), hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian di pasar. Investor mungkin khawatir tentang dampaknya terhadap likuiditas dan harga aset, serta dampaknya terhadap ekonomi global secara keseluruhan.
  3. Pernyataan yang Bersifat Hawkish: Jika pernyataan resmi atau komentar dari pejabat The Fed menunjukkan kecenderungan yang lebih hawkish (mengarah pada kebijakan yang lebih ketat), hal ini dapat memicu kekhawatiran pasar tentang kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih cepat atau lebih agresif di masa depan.
  4. Dampak terhadap Ekonomi Global: Keputusan The Fed juga bisa memiliki dampak negatif langsung atau tidak langsung pada ekonomi global. Kebijakan moneter yang lebih ketat di AS bisa mengurangi arus modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan juga bisa mempengaruhi harga komoditas dan perdagangan internasional.
  5. Volatilitas Pasar: Apapun kebijakan yang diambil oleh The Fed, kepastian dan ketidakpastian yang disertai dengan itu bisa meningkatkan volatilitas di pasar keuangan global. Ini bisa membuat investor lebih cemas dan berhati-hati, dan meningkatkan kemungkinan pergerakan harga yang tajam dan tidak stabil.

Sentimen negatif ini dapat menyebabkan penurunan harga saham, melemahnya mata uang, dan meningkatnya ketidakpastian di pasar modal Indonesia, karena investor merespons dan menyesuaikan portofolio investasinya terhadap perubahan yang terjadi di pasar global.

Afditya Imam