Penjelasan Lengkap Saham Tidur dan Segala Risikonya

Last modified date

Saham tidur adalah salah satu istilah saham yang bisa Anda temui di pasar modal. Saham tidur merujuk pada tidak adanya pergerakan harga saham dalam waktu lama.

Di Bursa Saham Indonesia (BEI) terdapat berbagai istilah saham yang perlu dipahami investor seperti saham blue chip, saham gorengan, saham gocap, dan saham tidur.

Saham tidur juga kerap disebut saham yang tidak aktif sehingga memiliki kinerja dan risiko yang perlu diperhatikan investor sebelum mengoleksinya.

Berikut ulasan apa itu saham tidur seperti dilansir dari IDXChannel.

Pengertian Saham Tidur
Saham tidur adalah saham yang tidak diperdagangkan dalam waktu lama. Saham tidur biasanya tidak memiliki pergerakan harga sama sekali untuk waktu yang lama.

Tidak adanya pergerakan saham ini bisa disebabkan oleh tidak adanya transaksi atau bisa juga tidak ada investor yang ingin membeli di harga yang lebih tinggi. Saham tidur ini tidak dapat bergerak karena peminatnya sangat sedikit dan harganya mencapai batas terendah.

Ada banyak faktor yang menyebabkan sebuah saham menjadi saham tidur. Beberapa faktor tersebut di antaranya kinerja perusahaan yang kurang baik, jarangnya aksi korporasi, minimnya saham yang beredar, serta prospek perusahaan yang tidak jelas.

Menurut BEI, saham dapat masuk kategori tidak aktif jika frekuensi perdagangan saham selama tiga bulan kurang dari 75 kali, kemudian menjadi saham tidur atau saham yang tidak likuid.

Adapun saham tidur ini dapat kembali bergerak dan aktif dalam perdagangan jika fundamental perusahaannya kembali membaik dan dapat mempertahankan kualitas saham agar tetap laku di pasaran.

Risiko Saham Tidur
Sebagai instrumen investasi, saham tidur ini cukup memiliki risiko. Pasalnya, saham tidur bisa mendatangkan kerugian. Anda tidak dapat menjual saham tidur dengan mudah, bahkan harganya bisa saja bertahan di harga tidurnya untuk jangka waktu yang lama.

Selain itu, saham tidur juga rawan dimanfaatkan oleh para spekulan yang membuat harganya secara tiba-tiba melonjak tajam lalu kemudian turun secara drastis atau disebut juga saham gorengan.

Di berbagai bursa saham terdapat saham tidur, bahkan di bursa saham luar negeri. Namun, biasanya saham tidur di luar negeri kerap dibangunkan oleh para market maker yang memang memiliki izin untuk menggerakkan saham tidur di pasar modal dan diperbolehkan oleh otoritas yang bersangkutan.

Seringkali saham tidur karena memang tidak ada investor yang tertarik dan tidak berpotensi mendatangkan keuntungan. Selain itu, biasanya saham tidur ini juga dipengaruhi oleh isu negatif baik di saham maupun di perusahaannya sehingga harus benar-benar diperhatikan sebelum dikoleksi.

Akan tetapi, jika fundamental perusahaan membaik dan menguat, saham tidur ini bisa saja kembali dilirik oleh investor sehingga dapat kembali bergerak dan aktif di perdagangan.

Itulah ulasan mengenai apa itu saham tidur yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan investasi di pasar modal.

admin