Acset Indonusa (ACST) Tekor Rp 448,90 Miliar pada 2022

Last modified date

Emiten konstruksi grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencetak rugi bersih senilai Rp448,90 miliar pada 2022.

Realisasi itu menyusut 35,46% dibandingkan periode sama 2021 senilai Rp695,54 miliar. Penyusutan rugi berlangsung saat pendapatan bersih ACST melandai 30,62% menjadi Rp1,03 triliun, dari 2021 sebesar Rp1,49 triliun.

Hal ini mendorong rugi per saham dasar ACST berkurang dari semula Rp82 per saham, menjadi Rp82 per saham, sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/2/2023).

Segmen konstruksi mendominasi pendapatan ACST senilai Rp915,44 miliar, disusul jasa penunjang konstruksi sebanyak Rp106,59 miliar. Adapun bisnis perdagangan menyerap pemasukan sebesar Rp43,43 miliar.

Sejalan, beban pokok perseroan ikut menurun 17,87% menjadi Rp1,34 triliun, dari Rp1,64 triliun. Sebagian besar pos pengeluaran datang dari ongkos bahan baku, subkontraktor, hingga biaya tenaga kerja.

Balance sheet ACST per 31 Desember 2022 menunjukkan ada penurunan jumlah aset 14,83% menjadi Rp2,1 triliun, dari semula Rp2,47 triliun.

Ini disebabkan adanya penurunan modal bersih dari semula Rp1,11 triliun, menjadi Rp670,99 miliar, sedangkan jumlah kewajiban pembayaran (liabilitas) bertambah menjadi Rp1,44 triliunn, dari Rp1,36 triliun.

Adapun total kas di akhir tahun berkurang menjadi Rp205,80 miliar, dari Rp471,65 miliar. Ini disebabkan karena adanya peningkatan arus kas dari aktivitas operasi, ditambah peningkatan pembayaran liabilitas.

admin