Jangan Cuma Ikut-ikutan! Ini 5 Blunder Pemula Saat Masuk Pasar Saham
Masuk ke dunia saham emang keren. Apalagi sekarang tinggal install aplikasi, verifikasi KTP, langsung bisa beli saham kayak jajan online. Tapi sayangnya, karena terlalu gampang, banyak orang masuk pasar saham cuma karena ikut-ikutan—tanpa ilmu, tanpa strategi.
Hasilnya? Bukan nambah saldo rekening, tapi nambah stres tiap lihat grafik merah. 😵💫
Biar kamu gak ikut jadi korban tren, ini dia 5 blunder alias kesalahan besar yang sering banget dilakukan pemula pas masuk pasar saham:
1. FOMO: Beli Saham Karena Takut Ketinggalan
Lihat saham lagi naik dikit, langsung panik takut ketinggalan kereta. Akhirnya beli di harga puncak, dan pas harganya koreksi… nyangkut deh.
FOMO = Fear of Missing Out = Failing On Market Opportunity kalau kamu gak pakai logika.
😮💨 Tips: Beli saham pakai data, bukan drama.
2. Ngira Semua Saham Itu Pasti Naik
Pemula sering mikir, “Ah, beli sekarang, nanti juga naik.” Padahal pasar saham gak ada yang pasti. Kalau semua saham pasti naik, semua orang udah kaya raya dari dulu.
📉 Reality check: Naik-turun itu wajar. Yang penting, kamu tahu alasan beli dan kapan harus jual.
3. Overconfidence Tanpa Ilmu
Baru profit 1–2 kali langsung ngerasa jago. “Gue bisa jadi Warren Buffett versi lokal!” Padahal belum tahu cara baca laporan keuangan, belum ngerti valuasi, apalagi risk management.
⚠️ Saran: Jangan sombong dulu. Pasar bisa ngajarin kamu dengan cara yang sakit kalau kamu gak hati-hati.
4. Gak Tau Bedanya Trading dan Investing
Banyak yang bilang mereka investor, padahal tiap hari mantengin chart 5 menit. Atau ngaku trader, tapi beli saham terus lupa dijual-jual. Bikin identitas jelas dulu, Bro/Sis.
🤔 Solusi: Kenali dirimu. Kamu cocok jadi investor jangka panjang, swing trader, atau day trader?
5. Naruh Semua Uang di Saham
Punya uang Rp10 juta, langsung diborongin ke saham semua. Gak sisain dana darurat, gak punya plan kalau kepepet butuh uang. Ini blunder yang bahaya banget.
🚨 Reminder: Saham itu high risk. Jangan taruh uang yang gak siap kamu “istirahatkan” dalam waktu lama.
Penutup
Masuk dunia saham itu seru, tapi jangan main asal-asalan. Jangan jadi investor karena tren, jadi investor karena kamu paham dan siap.