🎯 Trading Plan: Kompas Hidup Lo di Dunia Saham
Main saham tanpa trading plan itu kayak naik gunung tanpa peta. Bisa sih sampe puncak… tapi besar kemungkinan lo nyasar, kehabisan bekal, atau malah nyungsep di jurang.
🤔 Apa Itu Trading Plan?
Trading plan = rencana tertulis (atau minimal jelas di kepala lo) soal:
- Mau beli saham apa
- Di harga berapa masuk
- Di harga berapa jual buat ambil untung
- Di harga berapa harus cut loss
- Berapa persen dari modal yang lo pakai
- Kenapa lo beli saham itu (alasan teknikal/fundamental)
Intinya: Lo gak asal beli. Semua ada tujuannya.
🧠 Kenapa Trading Plan Penting Banget?
1. Biar Gak Asal Klik Beli Karena FOMO
Pas lo lihat saham naik ARA 3 hari, grup WA rame, Twitter panas, lo langsung:
“Gue beli ah, takut ketinggalan!”
Hasilnya? Lo masuk di pucuk, dan pas turun, lo cuma bisa liatin grafik sambil mikir:
“Gue ngapain sih beli ini…”
📌 Dengan trading plan: Lo cuma masuk kalau sahamnya sesuai strategi lo, bukan karena panik liat hype.
2. Biar Lo Tahu Kapan Harus Keluar
Tanpa plan, lo bakal bingung pas harga naik:
“Jual gak ya?”
Pas turun:
“Tahan gak ya?”
Ujung-ujungnya?
Pas naik, lo gak jual.
Pas turun, lo gak jual.
Pas nyangkut, lo nunggu keajaiban.
📌 Dengan trading plan:
Lo udah tau take profit & cut loss level. No drama. Cuma eksekusi.
3. Jaga Emosi Tetap Stabil
Pas market merah, orang panik. Pas hijau, orang serakah. Tapi lo? Tenang. Karena lo punya plan.
Trading plan = penetral emosi.
Lo gak ikut arus, lo ikutin strategi.
📌 Ini yang bikin lo beda sama trader ecek-ecek.
4. Ngebantu Evaluasi & Upgrade Skill
Lo rugi? Bisa lihat di mana kesalahannya.
Lo untung? Bisa tahu strategi mana yang jalan.
📌 Tanpa trading plan, lo gak tau mana yang salah dan mana yang kebetulan.
Lo jadi bisa belajar dari data, bukan dari penyesalan.
5. Maksimalkan Cuan, Minimalkan Rugi
Lo bisa tentuin:
- Risk/reward ratio
- Posisi ideal
- Ukuran lot yang pas
- Sektor yang lo kuasai
📌 Ini semua bikin lo jadi investor/trader yang efisien, bukan yang asal tembak.
🛠️ Gimana Cara Bikin Trading Plan?
Gampang, cukup jawab 5 pertanyaan ini:
-
Mau beli saham apa & kenapa?
(Gunakan analisa teknikal/fundamental) -
Harga masuk idealnya berapa?
(Support/Breakout) -
Target jual di harga berapa?
(Resistance/Valuasi wajar) -
Cut loss kalau turun ke berapa?
(Stop loss maksimal 5–10%) -
Pake modal berapa?
(Jangan all in, atur position sizing)
Tulis di notes, Google Sheet, atau aplikasi portfolio. Jangan cuma di hati.
✍️ Penutup: Market Gak Bisa Lo Kontrol. Tapi Sikap Lo Bisa.
Market bisa naik turun, tapi strategi lo harus tetap tenang.
Trading plan bikin lo bukan cuma berharap, tapi berpikir dan bertindak.
Kalau lo masih asal beli dan belum pernah bikin trading plan sendiri, maybe it’s time.
Daripada tiap minggu bilang, “Harusnya gue jual kemarin…”
