Saham Gorengan: Risiko Tinggi dengan Potensi Kerugian Besar

Last modified date

Buat kamu yang baru terjun ke dunia investasi saham, pasti pernah dengar istilah “saham gorengan”, kan? Sekilas, saham ini terlihat menggoda karena sering naik gila-gilaan dalam waktu singkat. Tapi hati-hati! Di balik kenaikannya yang spektakuler, saham gorengan punya risiko tinggi yang bisa bikin kantong jebol dalam sekejap.

Apa Itu Saham Gorengan?

Saham gorengan adalah saham dengan harga yang sengaja dimanipulasi supaya terlihat menarik. Biasanya, saham ini punya fundamental yang lemah, tetapi harganya bisa melonjak drastis karena permainan bandar. Begitu banyak orang tergoda buat masuk, harganya bisa anjlok tiba-tiba, meninggalkan investor pemula dengan kerugian besar.

Ciri-ciri saham gorengan antara lain:
✅ Naik-turun harga yang nggak masuk akal (volatilitas tinggi).
✅ Volume transaksi besar tapi fundamental perusahaan lemah.
✅ Perusahaan sering merugi atau punya utang menggunung.
✅ Kenaikan harga yang tiba-tiba tanpa alasan jelas.

Kenapa Investor Pemula Harus Menghindari?

  1. Cepat Naik, Lebih Cepat Jatuh
    Saham gorengan bisa naik 20-50% dalam hitungan hari, tapi bisa turun lebih cepat tanpa peringatan. Kalau kamu masuk di harga tinggi, siap-siap gigit jari saat harga tiba-tiba longsor.
  2. Bukan Investasi, tapi Spekulasi
    Saham gorengan lebih mirip judi daripada investasi. Kamu nggak beli karena prospek perusahaan bagus, tapi karena berharap ada yang mau beli lebih mahal dari kamu. Kalau bandarnya pergi, harganya bisa jeblok tanpa ampun.
  3. Sulit Diprediksi
    Karena harga saham ini nggak mencerminkan kondisi perusahaan sebenarnya, nggak ada analisis teknikal atau fundamental yang benar-benar bisa digunakan buat memprediksi pergerakannya.
  4. Risiko Ditinggal Bandar
    Saat bandar sudah untung besar, mereka bisa keluar kapan saja, meninggalkan ritel (investor kecil) yang masih terjebak di harga tinggi. Begitu ditinggal, harga saham bisa nyungsep dan butuh waktu lama buat balik naik—bahkan bisa berakhir dengan delisting!

Kesimpulan

Buat investor pemula, lebih baik fokus ke saham yang punya fundamental bagus dan prospek jangka panjang. Jangan tergiur cuan instan dari saham gorengan, karena risikonya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Ingat, investasi yang baik itu marathon, bukan sprint!

Jadi, sebelum beli saham, selalu cek dulu laporan keuangannya, track record perusahaannya, dan jangan cuma ikut-ikutan tren. Biar cuan tetap aman, yuk belajar investasi dengan bijak!

Afditya Imam