RI Targetkan Dua Juta Motor Listrik 2025

Last modified date

Pemeritah mentargertkan pemakaian dua juta sepeda motor listrik di Indonesia pada 2025.

Hal ini dinilai sangat realistis karena sejalan dengan tren dunia dan juga yang sedang berkembang di Indonesia tentang penggunan kendaraan listrik.

“Memang ada instruksi dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat memproduksi dua juta unit motor listrik,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Selasa (4/10/2022).

“Saya juga sudah mendapatkan konfirmasi dari Pak Taufik bahwa jumlah tersebut dapat kami capai dalam waktu dekat karena pabrikan motor listrik yang ada sudah mampu memproduksi dalam jumlah banyak,” sambungnya.

Presiden RI Joko Widodo sudah mengeluarkan aturan Presiden Perpres (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Aturan ini juga disambut baik dengan sejumlah produsen yang mulai membangun pabrik dan memasarkan motor listrik di Indonesia. Tercatat, sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas satu juga unit pertahun.

Untuk mendorong tercapainya target dua juta motor listrik pada 2025, Menperin Agus Gumiwang juga menegaskan bakal mempersiapkan aturan standarisasi untuk baterai kendaraan listrik.

“Kemenperin sedang melakukan pembicaraan dengan produsen sepeda motor dan produsen dari baterai supaya ada keseragaman baterai. Nantinya, baterai yang digunakan dari Aceh sampai Papua sama. Proses ini sedang berlangsung,” ungkap Menperin.

Agus Gumiwang mengatakan Indonesia harus mencontoh negara tetangga seperti Thailand yang sukses dalam memasarkan motor listrik. Itu disebabkan oleh berbagai kebijakan dan lembaga pemerintah yang memiliki visi serupa.

“Kalau kita lihat, Thailand lebih maju dalam pengembangan otomotif berbasis listrik. Di sana tidak ada pemberlakukan pajak komponen di setip pemerintahan daerah. Hal ini perlu menjadi perhatian Indonesia agar tren kendaraan listrik tumbuh lebih cepat,” ucapnya.

Berbagai regulasi juga telah dipersiapkan oleh Kemenperin, seperti disampaikan Agus Gumiwang bahwa saat ini pembangunan stasiun pengisian juga terus dikebut. Menurutnya, itu harus dikelola dengan baik demi mencapai target bebas emisi pada 2060.

Afditya Imam