LARANGAN DALAM INVESTASI SAHAM

Last modified date

Dalam investasi saham, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari atau dilarang agar dapat mengurangi risiko kerugian dan menjaga kesehatan portofolio. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Investasi Berdasarkan Hype atau FOMO (Fear of Missing Out): Mengikuti tren atau hype tanpa analisis yang mendalam bisa sangat berisiko. Saham yang populer tiba-tiba bisa saja turun drastis jika sentimen berubah. Pastikan Anda berinvestasi berdasarkan riset dan pemahaman, bukan hanya mengikuti arus.
  2. Menggunakan Dana Darurat atau Pinjaman: Hindari berinvestasi menggunakan uang yang Anda tidak bisa kehilangan, seperti dana darurat atau hasil pinjaman. Saham adalah instrumen yang fluktuatif, dan menggunakan uang pinjaman atau dana darurat bisa membuat Anda kesulitan jika terjadi kerugian.
  3. Tidak Diversifikasi Portofolio: Memasukkan seluruh dana pada satu saham atau satu sektor sangat berisiko. Jika saham tersebut mengalami penurunan tajam, seluruh portofolio Anda akan terkena dampaknya. Diversifikasikan investasi Anda ke beberapa saham dan sektor untuk mengurangi risiko.
  4. Terlalu Sering Melakukan Trading Tanpa Alasan Jelas: Overtrading (terlalu sering jual-beli) dapat merugikan karena biaya transaksi akan bertambah dan potensi keuntungan bisa berkurang. Trading tanpa strategi yang jelas sering kali hanya akan menyebabkan kerugian.
  5. Tidak Menggunakan Stop Loss atau Take Profit: Stop loss (batas kerugian) dan take profit (target keuntungan) adalah alat penting untuk mengelola risiko. Tanpa stop loss, Anda bisa mengalami kerugian besar. Tentukan batas kerugian yang Anda toleransi agar tidak terus terjebak pada saham yang menurun.
  6. Mengabaikan Analisis dan Hanya Berasumsi: Investasi berdasarkan asumsi atau tebakan tanpa analisis fundamental atau teknikal sangat berisiko. Pastikan Anda memahami kondisi perusahaan, laporan keuangan, dan prospek sektor industrinya.
  7. Investasi Berlebihan pada Saham Berisiko Tinggi: Beberapa saham, seperti saham gorengan (saham dengan volume kecil namun mudah dimanipulasi), sangat berisiko karena harga bisa naik atau turun secara ekstrem dalam waktu singkat. Sebaiknya hindari saham-saham jenis ini jika Anda tidak memahami risikonya.
  8. Tidak Punya Rencana Investasi yang Jelas: Memiliki rencana investasi sangat penting. Rencana ini meliputi tujuan investasi, target keuntungan, waktu investasi, dan strategi untuk mencapai target. Tanpa rencana yang jelas, keputusan investasi cenderung impulsif dan kurang terarah.
  9. Mengabaikan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pasar: Situasi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kondisi global sering mempengaruhi harga saham. Mengabaikan faktor-faktor ini bisa membuat Anda kehilangan momen penting untuk mengambil keputusan investasi.
  10. Mengejar Keuntungan Cepat Tanpa Memperhitungkan Risiko: Saham bukan skema cepat kaya, dan mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat sering kali berujung pada kerugian. Investasi saham memerlukan kesabaran, dan tujuan utamanya adalah pertumbuhan jangka panjang.
  11. Mengandalkan Rekomendasi Tanpa Memverifikasi Sendiri: Rekomendasi saham dari orang lain atau media sosial harus diambil dengan hati-hati. Lakukan riset sendiri dan jangan hanya bergantung pada pendapat orang lain, karena kondisi dan toleransi risiko Anda mungkin berbeda.

Dengan menghindari hal-hal di atas, Anda dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Afditya Imam