KRITERIA SAHAM MAHAL

Last modified date

Saham-saham yang dianggap “mahal” dapat memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari saham-saham dengan harga yang lebih rendah atau yang dianggap lebih terjangkau. Berikut adalah beberapa ciri umum saham yang dianggap mahal:

  1. Harga Per Saham yang Tinggi: Saham dengan harga per saham yang tinggi secara absolut (misalnya, ratusan atau ribuan dolar per saham) sering dianggap mahal. Namun, harga per saham sendiri tidak memberikan gambaran lengkap karena dapat dipengaruhi oleh pembagian saham atau konsolidasi.
  2. Rasio Harga terhadap Laba (P/E Ratio) Tinggi: Rasio harga terhadap laba (Price-to-Earnings Ratio atau P/E Ratio) yang tinggi adalah salah satu indikasi umum bahwa saham tersebut dihargai mahal oleh pasar. P/E Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor harus membayar lebih banyak untuk setiap dolar laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
  3. Rasio Harga terhadap Penjualan (P/S Ratio) Tinggi: Rasio harga terhadap penjualan (Price-to-Sales Ratio atau P/S Ratio) yang tinggi juga dapat menunjukkan bahwa saham dihargai secara tinggi relatif terhadap pendapatan atau penjualan perusahaan.
  4. Nilai Pasar (Market Capitalization) Besar: Saham-saham dari perusahaan dengan nilai pasar besar atau kapitalisasi pasar yang tinggi (misalnya, dalam miliaran atau puluhan miliar dolar) seringkali dianggap mahal karena ukuran perusahaan tersebut.
  5. Kinerja Saham yang Kuat dan Stabil: Saham-saham dengan kinerja yang kuat dan stabil dalam jangka waktu yang panjang sering kali memperoleh valuasi yang tinggi dari pasar, karena investor bersedia membayar premi untuk kinerja yang baik.
  6. Inovasi dan Pertumbuhan Potensial: Saham-saham dari perusahaan yang dianggap inovatif dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dalam industri tertentu cenderung mendapatkan valuasi yang lebih tinggi, meskipun mungkin belum menghasilkan laba secara konsisten.
  7. Persepsi Pasar dan Sentimen Investor: Kadang-kadang, harga saham bisa mencerminkan persepsi pasar dan sentimen investor yang positif terhadap perusahaan tertentu, yang mungkin meningkatkan valuasi saham tersebut.
  8. Partisipasi Institusi dan Investor Besar: Saham-saham yang banyak diminati oleh investor institusional atau investor besar sering kali memiliki valuasi yang lebih tinggi karena permintaan yang tinggi dari pihak-pihak ini.

Penting untuk diingat bahwa mahal atau murahnya suatu saham relatif tergantung pada banyak faktor, termasuk evaluasi fundamental dan valuasi relatif terhadap industri dan pasar secara keseluruhan. Investor harus melakukan analisis menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi untuk memahami apakah valuasi saham tersebut sepadan dengan potensi pertumbuhan dan risiko yang terkait.

Afditya Imam