Konglomerat Tajir Kok Masih Ngutang? Ini Alasannya, Bro!

Pernah mikir nggak sih, orang super kaya, punya bisnis di mana-mana, naik jet pribadi, koleksi mobil mewah… eh, tapi kok masih aja punya utang?

Buat sebagian orang, ini membingungkan. Buat yang ngerti, ini strategi. Nah, sekarang waktunya lo ngerti juga.

Ini dia alasan kenapa konglomerat tetep ngutang walaupun duitnya segunung 👇

1. Utang = Leverage Buat Cuan Lebih Besar

Orang kaya nggak ngutang karena kepepet, tapi karena mereka tau cara manfaatin utang buat dapetin lebih banyak uang.
Istilahnya: leverage.
Misal: pinjam Rp10 miliar dengan bunga 8%, tapi mereka pakai buat investasi yang cuannya 15%. Selisihnya? Masuk kantong mereka. Smart move.

💡 Mereka ngutang bukan karena nggak punya duit, tapi karena duitnya dipakai buat hal yang lebih menguntungkan.

2. Duit Pribadi = Safety Net

Alih-alih pakai duit sendiri buat ekspansi bisnis, mereka lebih milih ngutang biar dana pribadi tetap aman. Jadi kalau bisnisnya lagi seret, mereka masih punya cadangan buat survive.

🛡️ Cash is king. Mereka jagain cash flow, bukan pamer saldo.

3. Pajak Lebih “Ringan”

Yes, ini yang nggak banyak orang tahu. Bunga utang bisnis bisa dijadikan pengurang pajak.
Artinya, makin besar utangnya, makin kecil pajak yang dibayar. Legal dan cerdas.

4. Bangun Kredibilitas di Mata Bank

Orang kaya juga butuh track record. Dengan tetap ngutang dan bayar tepat waktu, mereka bangun reputasi bagus di mata perbankan.
Hasilnya? Makin gampang dapet pinjaman lebih besar dan bunga lebih kecil.

🤝 Trust = power. Bahkan di dunia perbankan.

5. Diversifikasi Risiko

Daripada naro semua duit di satu proyek, mereka pakai sebagian dari utang. Kalau proyeknya gagal, kerugiannya nggak 100% dari kantong sendiri. Itu cara main aman versi orang kaya.

6. Sumber Daya Bukan Cuma Duit

Konglomerat itu jago atur sumber daya: duit, waktu, tenaga, dan jaringan. Mereka tahu utang bisa jadi alat buat jalan lebih cepat dan lebih jauh, tanpa harus nunggu semua modal ngumpul dulu.