Kerugian yang Tidak Wajar dalam Investasi Saham: Penyebab & Cara Menghindarinya

Last modified date

Investasi saham memang bisa memberikan keuntungan besar, tapi di sisi lain juga berisiko mengalami kerugian. Wajar kalau sesekali rugi karena pasar saham memang fluktuatif.

Tapi kalau sampai mengalami kerugian yang tidak wajar, itu pertanda ada yang salah! Nah, biar nggak terjebak dalam situasi ini, yuk kenali penyebabnya dan cara menghindarinya.

1. Terjebak di Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham yang harganya naik dan turun secara ekstrem karena manipulasi bandar. Biasanya, saham ini punya fundamental yang buruk tapi tetap banyak diperdagangkan karena spekulasi.

Ciri-ciri saham gorengan:

  • Harga bisa naik tinggi dalam waktu singkat, lalu tiba-tiba anjlok.
  • Volume transaksi tidak stabil.
  • Fundamental perusahaan lemah (sering rugi, utang besar, dll.).

Cara menghindarinya:

  • Selalu cek laporan keuangan perusahaan.
  • Pilih saham dengan kapitalisasi pasar besar dan masuk indeks seperti LQ45.
  • Hindari saham yang pergerakannya tidak masuk akal tanpa alasan yang jelas.

2. Tidak Punya Strategi Investasi yang Jelas

Banyak investor pemula membeli saham hanya karena ikut-ikutan atau FOMO (fear of missing out). Tanpa strategi yang jelas, keputusan investasi jadi emosional dan rawan rugi besar.

Cara menghindarinya:

  • Tentukan tujuan investasi: jangka pendek, menengah, atau panjang?
  • Gunakan analisis fundamental dan teknikal sebelum membeli saham.
  • Jangan hanya mendengar rekomendasi orang lain tanpa riset sendiri.

3. Salah Memilih Saham & Tidak Melakukan Diversifikasi

Menaruh semua uang di satu saham berisiko tinggi. Kalau perusahaan itu mengalami masalah, kerugiannya bisa sangat besar.

Cara menghindarinya:

  • Diversifikasi portofolio ke beberapa saham dari sektor yang berbeda.
  • Jangan hanya investasi di saham satu emiten saja.
  • Pilih saham yang punya fundamental kuat dan prospek bisnis yang cerah.

4. Overtrading & Tidak Sabar

Beberapa investor terlalu sering jual beli saham (overtrading) dengan harapan bisa cepat cuan. Padahal, semakin sering transaksi, semakin besar risiko rugi akibat biaya trading dan keputusan yang kurang matang.

Cara menghindarinya:

  • Bersabar dan fokus pada investasi jangka panjang.
  • Jangan mudah panik saat harga turun sementara.
  • Gunakan strategi buy and hold untuk saham berkualitas.

5. Tidak Mengontrol Emosi Saat Pasar Bergejolak

Pasar saham bisa naik turun dengan cepat. Kalau kamu mudah panik saat harga turun, kemungkinan besar kamu akan menjual saham di harga rendah, padahal bisa jadi itu hanya koreksi sementara.

Cara menghindarinya:

  • Jangan hanya fokus pada harga harian, tapi lihat tren jangka panjang.
  • Miliki rencana cut loss yang jelas agar tidak panik berlebihan.
  • Pahami bahwa volatilitas adalah bagian dari investasi saham.

Kesimpulan

Kerugian dalam investasi saham memang bisa terjadi, tapi kalau jumlahnya tidak wajar, pasti ada faktor yang perlu dievaluasi. Hindari saham gorengan, jangan FOMO, lakukan diversifikasi, kendalikan emosi, dan selalu gunakan strategi investasi yang jelas.

Jadi, sudah siap jadi investor yang lebih cerdas? Atau pernah mengalami kerugian tidak wajar? Yuk, share pengalamanmu!

Afditya Imam