JENIS SAHAM YANG DIHINDARI
Menghindari saham tertentu adalah langkah penting untuk mengelola risiko investasi. Berikut adalah beberapa jenis saham yang sebaiknya dihindari:
- Saham dengan Fundamental Lemah
Perusahaan merugi terus-menerus.
Beban utang sangat tinggi dibandingkan ekuitas.
Tidak memiliki prospek bisnis yang jelas.
Contoh: Perusahaan yang terus kehilangan pangsa pasar atau beroperasi di sektor yang sedang mengalami penurunan.
- Saham Gorengan
Saham dengan volatilitas harga yang sangat tinggi tanpa didukung fundamental yang kuat.
Biasanya digerakkan oleh spekulasi atau permainan bandar.
Contoh: Saham berkapitalisasi kecil yang sering naik turun tajam dalam waktu singkat.
- Saham dengan Likuiditas Rendah
Volume perdagangan harian sangat kecil, sehingga sulit untuk menjual saham ketika dibutuhkan.
Hal ini dapat membuat Anda terjebak jika harga saham turun drastis.
- Saham dari Perusahaan yang Tidak Transparan
Tidak memiliki laporan keuangan yang jelas atau sering terlambat menyampaikan laporan.
Perusahaan yang terlibat dalam skandal atau dugaan manipulasi data.
- Saham di Sektor yang Sedang Tertekan
Sektor yang mengalami tekanan akibat faktor eksternal, seperti regulasi baru, penurunan permintaan, atau perubahan teknologi.
Contoh: Perusahaan di sektor batubara saat permintaan energi hijau meningkat.
- IPO yang Overvalued
Saham perusahaan yang baru melantai di bursa dengan valuasi sangat tinggi, tanpa prospek keuntungan yang jelas.
Banyak IPO yang menarik perhatian namun sering kali mengalami koreksi setelah listing.
Tips untuk Memilih Saham Aman:
Analisis Fundamental: Perhatikan rasio keuangan seperti ROE, DER, dan margin keuntungan.
Diversifikasi Portofolio: Jangan memasukkan seluruh dana ke dalam satu saham atau sektor.
Pelajari Rekam Jejak Manajemen: Pastikan manajemen perusahaan memiliki reputasi baik.
Jika ragu, berkonsultasilah dengan ahli investasi atau gunakan indeks saham sebagai panduan awal (misalnya, LQ45 atau IDX30 di Bursa Efek Indonesia).